tag:blogger.com,1999:blog-54795427492361720212024-02-19T02:39:48.796-08:00.::LAILY ABIDAH::.Catatan Lelylelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.comBlogger49125tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-23433872782682116562013-09-04T21:01:00.003-07:002013-09-04T21:01:57.181-07:00Tugas Nge_BlogTerlintas dibenak saya memberikan tugas pada siswa didekolah tempat saya mengajar (Kelas XI SMA) untuk membuat blog. Ide itu muncul, karena semakin tidak terkendalikan ketika saya mencoba masuk di Facebook, saya temukan tulisan-tulisan siswa saya dalam status Facebook, yang menuliskan keadaan, pengalaman, atau sekedar informasi tentang dirinya. terlepas tulisan itu penting tau tidak, saya berfikir jika tulisan-tulisan itu dituangkan dalam tulisan di Blog, dalam bentuk artikel, maka mereka akan coba berkali-kali membaca sebelum dipublish, karena saya menekankan jika tulisan yang kalian tulis apapun itu, berisi informasi yang memang valid, boleh tentang kegemaran, hobi, aktifitas, cerita diri, atau yang laian-lain. <br />
<br />
Alasan kedua, karena menurunnya selera membaca,terlebih menulis informasi untuk di share. terlihat dari adanya toko buku "Toga Mas" dipasuruan yang ditutup, karena sepi pengunjung, padahal saya baru saja menambah daftar member di toko tersebut, selain toko buku yang lain.(alasan pribadi hehehe...). Saya berkali-kali membaca jika selera membaca yang tinggi selalu selaras dengan majunya sebuah Negara tersebut dalam SDM penduduknya. Dan yang saya pelajari di agamapun, khususnya islam sangat dianjurkan untuk membaca, terbukti dengan turunnya ayat yang pertama berbunyi irqo (yang artinya "baca"). Dan awal muncul kegemaran menulis, pasti diiringi dari seberapa banyak yang dibaca sebagai pusat informasi.<br />
<br />
Bagaimana nasib negara tentunya ditentukan bagaimana pola pikir penduduknya, dan bagaimana nasib kedepan negara ini juga tergantung dari bagaimana life style generasi muda di negara ini. Menjadi tanggung jawab siapa? Pemerintah? Orang tua? Guru? Ustadz? Menurut pendapat saya pribadi itu menjadi tanggung jawab kita semua, sekecil papun upaya yang kita lakukan. Tentunya kita tidak menginginkan generasi kedepan hanya diisi dengan jiwa-jiwa yang sibuk dengan budaya konsumtif, hedonis, alay, bermalas-malasan, hura-hura. Semua memiliki porsi sendiri-sendiri, jangan sampai porsi belajar, membaca, menambah wawasan terhilangkan, atau minim, tertutup dengan porsi besar menikmati dunia hiburan, atau keasyikan dengan gadget.<br />
<br />
Tugas membuat blog yang saya berikan ke siswa saya merupakan tugas mandiri, saya meminta mereka membuat account, mendesign, dan memposting dalam waktu satu bulan, diluar jam pelajaran sekolah, dan semua tutorial saya sarankan mereka untyk mencari sendiri di internet. Dan isi dari tulisan, seberapa besar mereka memberikan informasi kepada pembaca merupakan salah satu poin dalam penilaian saya. Dibatas waktu pengumpulan alamat blog, saya random tiap kelas untuk 5 siswa mempresentasikan dikelas cara mereka membuat, isi postingan yang mereka publish, demi meminimalisir kecurangan mereka dibuatkan blog oleh orang lain. <br />
<br />
Semoga usaha kecil saya ini bisa saya kerjakan secara istiqomah. Umik saya pernah menyampaikan "selalu luangkan waktumu untuk share ilmu yang kamu punya, mengajarlah dengan baik, dan jangan lupa untuk tidak bosan-bosan terus belajar, meningkatkan mutu apa yang akan kamu sampaikan, karena tidak ada usaha yang sia-sia dimata Allah".lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-50161373062319671402013-09-01T20:17:00.001-07:002013-09-01T20:17:43.945-07:00Menghidupkan RamadhanSore itu dikelas, setelah satu persatu bocah kecil itu mengaji, saya mencoba untuk menceritakan tentang tema puasa, karena waktu itu bertepatan dengan bulan Ramadhan. saya memulai dengan bertanya ke bocah-bocah yang ber usia rata 4-6th, "di kelas ini siapa yang berpuasa?" Semua siswa mengacungkan tangan, "wowww....." . Saya mencoba bertanya satu persatu, "puasa apa?", fandy menjawab, "saya kata ibu puasa sapi bu, habis maem diusapi", nayla juga tidak mau kalah " saya puasa bedug bu, sambil dia membawa teh di botol saku dia yang terlihat sudah diminum" sambil dia cuil-cuil roti yang terbungkus, Rafi juga ikut menjawab, saya puasa magrib bu, ini mulut saya kering, ardian juga ikut menjawab puasa jam 12 sama puasa magrib, dan beragam jawaban dari yang lainnya. Dan saya pu mengapresiasi jawaban-jawaban mereka, ok baik sekali semua disini sudah puasa. <br />
<br />
Sekarang saya tanya lagi, "apa saja sih yang tidak boleh dikerjakan saat berpuasa?", jawaban tak kalah menariknya "makan bu..., minum bu..., tidak boleh banyak lari-lari bu, tidak boleh berbohong bu, tidak boleh bertengkar, tidak boleh misuh-misuh(berkata-kata jelek), tidak boleh beli es tilulut yang lewat dirumah bu. Terkadang jawaban mereka mengundang ekspresi senyum saya untuk lebih lebar dari biasanya. <br />
<br />
Saya lanjutkan pertanyaan ketiga, biasayanya apa saja yang dikerjakan jika puasa romadhon? bersahut-sahutan mereka menjawab<br />
"sahur, buka puasa, nyumet mercon(menyalakan petasan), beli kembang api, ngaji dimasjid, tarawih, si kembar nabil dan nadinpun ikut menjawab "ngabuburit bu", fandy juga tidak mau kalah "ngecat rumah bu", ayu menjwab "bikin kue bu", khofi nyeletuk, "kata ayahku kalau puasa biar tidak cepat lapar, enaknya banyak-banyak tidur bu"..<br />
<br />
Setelah usai sesi pertanyaan, saya lanjutkan untuk menjelaskan esensi berpuasa, khususnya puasa ramadhan, tentunya dengan bahasa yang ringan sesuai usia mereka. Saya sangat senang, apapun kegiatan yang mereka isi selama ramadhan dikeluarga masing-masing, ada upaya untuk menghidupkan ramadhan. Mereka merekam semua kegiatan atau aktifitas ramadhan yang dikerjakan anggota keluarga mereka. Hal terkecilpun yang dikerjakan keluarga, mereka rekam benar-benar untuk mereka tiru. Melatih anak sholat, berpuasa, belajar, dan hal-hal baik lainnya, perlulah diberikan contoh sebagai pembiasaan, bukan sekedar perintah-perintah belaka. Karena diusia mereka kecenderungan hanya meniru dari pembiasaan keluarga. jangan sampai kita meminta anak belajar atau sholat, sedangkan kita asyik-asyik nonton televisi atau sibuk dengan gadget kita.<br />
<br />
Mereka mampu berpuasa penuh, setengah hari, atau seperti kata anak-anak tadi ada puasa sapi, juga tidak lepas dari peran orang tua yang memberikan pendidikan, dan pembiasaan untuk menghidupkan suasana Ramadhan. Semoga pembiasaan baik tersebut tidak hanya berhenti di Bulan ramadhan, namun berlanjut di bulan-bulan berikutnya. Karena membiasakan dan memberikan pendidikan pada anak kecil, seperti mengukir diatas batu.<br />
lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-30419445242494154352013-04-04T18:56:00.000-07:002013-04-04T18:56:26.842-07:00BelajarKemarin sore saat saya tengah asyik bersama santri-santri TPQ ada kejadian yang membuat saya banyak belajar dari mereka. Ada salah satu santri bernama Naila usia sekitar 4 tahun, dan Raya usia sekitar 6 tahun, setelah naila menulis di bukunya tentang Asmaul Husna, dia lanjut membaca iqro'nya ke saya, dengan pertanyaan yang khas dia sampaikan, "bu lely, kalo Naila hari ini lancar, besok naila boleh naik ke halaman berikutnya tidak? truss buku Naila nanti dikasih bintang ya kalau Naila bacanya lancar", saya mengangguk sambil jawab, "nggih, nanti kalau lancar bacanya besok boleh naik ke halaman berikutnya, dan sama bu lely nanti buku Naila dikasih bintang (padahal gambar bintang saya jelek, seadanya :D)" tapi itulah anak-anak reward sekecil apapun, sangat memberikan semangat dan bernilai bagi mereka, tanpa melihat dari nilai, dan harga :)<br />
<br />
Naila selesai membaca didepan saya dengan lancar, saya sampaikan "hebat, Naila pinter, dibaca lagi ya, biar tambah lancar" dia senyum-senyum saya sampaikan seperti itu dan tak lupa saya penuhi semua yang saya ucapkan tadi. Dilanjutkan dia ulang-ulang yang sudah dibaca tadi sampai 3 kali (ini aturan yang saya tetapkan sebelum mereka boleh bermain-main, coret-coret papan, atau mulai miminta sesuatu ke saya yang terkadang cukup unik). Singkat cerita lanjut giliran Raya untuk membaca iqro'nya didepan saya, Naila dan Raya sama-sama sampai di iqro' 2, hanya halaman Naila 10 halaman lebih jauh dari Raya, sesampai di 2 baris paling bawah, Raya merasa kesulitan dengan yang dibaca, sesekali dia nampak berfikir lama untuk mengingat huruf hijaiyah yang dia baca, dan Naila yang sudah selesai mengulang 3x bacaannya, dia duduk dibelakang Raya, sambil sesekali ikut membetulkan ketika Raya salah membaca huruf hijaiyah, atau salah dalam pembacaan panjang pendeknya. <br />
<br />
<br />
Seusai Raya selesai membaca didepan saya, dia bertanya, "Bu, saya baca berapa kali?" saya jawab "3 kali", dan Naila bilang "Bu, Mas Raya bacanya sama Naila ya? nanti kalu salah Naila betulkan", saya tertegun sebentar, dan saya jawab "OK, naila temani Mas Raya baca iqro'nya", tak lama kemudian saya liat mereka sudah sibuk membaca bersama-sama, sesekali Naila betulkan bacaan Raya, dan Raya pun senang karena ada temannya membaca, biasanya Raya suka ogah-ogahan kalau harus mengulang lagi karena melihat teman-temannya sudah asik bermain, menggambar dipapan, bikin pesawat, kejar-kejaran, atau bahkan berebut untuk duduk dipangkuan saya :))<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxe-uOI4C5zVQ8c191fMTdhyKfUFjgimvBho1b5KWqX2pBPD408mec-BhR3z_QGtPfEgbHZ5k3xaSypKCr3wEssB-MAqk5BDmGEZgwcGXNIWaAIYKT06ver0majPbaV-JN09arGsmJZadj/s1600/naila.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxe-uOI4C5zVQ8c191fMTdhyKfUFjgimvBho1b5KWqX2pBPD408mec-BhR3z_QGtPfEgbHZ5k3xaSypKCr3wEssB-MAqk5BDmGEZgwcGXNIWaAIYKT06ver0majPbaV-JN09arGsmJZadj/s320/naila.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
Dari cerita itu saya belajar beberapa hal<br />
1. Belajar memang bisa dari siapa saja, walau ia jauuuh lebih muda<br />
2. Reward tidak harus bernilai secara komersial<br />
3. Sering-sering memberikan reward itu penting, bisa berupa ucapan, kamu hebat, keren kamu disiplin, atau berupa tindakan, dan minimalkan untuk memberikan pujian dari segi fisik, itu akan melatih dia, agar tidak mudah menilai orang lain dari segi fisik.<br />
<br />
Selamat Belajar, long life education, dan saya jadi ingat ucapan sahabat FB saya Mbak Wahyu Triahsanti lebih baik kita selalu dalam keadaan berusaha/belajar daripada diam berangan-angan. Ingat lagi semangatnya teman-teman saya diusia yang dikatakan cukup dewasa, dan baru memulai belajar hal baru. Sayapun ingin senantiasa dalam keadaan belajar, apapun yang saya pelajari dan membuat diri saya menjadi lebih baik dari sebelumnya.<br />
<br />
<br />
lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-21251138463144323742013-01-06T23:01:00.001-08:002013-01-25T17:34:19.781-08:00WhatsAppOk.... Sudah lama saya tidak menulis, rindu rasanya, sekaligus menjawab tantangan teman, tuk berani menulis kisah konyol ini... heuheu Kali ini saya akan menuliskan pengalaman saya dengan salah satu aplikasi massanger yang menurut saya waktu itu "baru", maksudnya saya baru tahu heuheu WhatsApp(WA) Karena sebelumnya HP saya tdk mendukung aplikasi tersebut alias jadul :D <br />
<br />
Awal cerita bermula dari pecahnya HP saya , karena habis jatuh dan bagain belakangnya lepas, tapi seperti biasa asal masih bisa dipakai sms, telepon, inet, masih saya cuekin saja... Sampai tiba2 saat saya ada perlu diurusan pekerjaan, ada teman kantor yang menelpon, dan saat saya angkat, begitu saya ucapkan salam, temen saya belum juga menjawab, tiba2 bagian HP saya lepas+batrei juga ikut jatuh, orang disekeliling saya tertawa melihatnya, saya masih ribet pungut tutup HP dab batrei yang jatuh berantakan, heuheuheu Beberapa hari kemudian, atas seizin Allah, saya diberikan hadiah sebuah HP baru, pas bangetttt, pas saya butuh, Alhamdulillah :D(tak lupa ucapan terima kasih sama yang sudah belikan saya HP, HP dengan OS Android, touchscreen pula. Karena saya belum lihai menggunakan touchscreen, saya putuskan tuk simcard saya, saya bagi2, si merah(nomor tuk kantor) di HP baru, si kuning di HP lama. <br />
<br />
Satu mingguan, lumayan sudah hampir saya kuasai itu aplikasi di HP(kata orang jawa kemaruk :D), tapi itu lebih cepat ponakan saya, karena dia begitu tau HP saya baru, langsung besoknya sudah bisa bermain game, telpon-telpon menggunakan HP baru saya. Awal masalah muncul saat, ada teman yang tiba-tiba sms, "lely ada WA g?", sebetulnya saya mau tanya apa itu WA, tapi saya coba cari di google dulu lah(bapak dukun dari semua dukun :D), ternyata semacam aplikasi massanger, nah saya kira itu semacam YM yang saya biasa pakai, seketika saya balas, "maaf, saya g punya WA"<br />
<br />
Malam harinya karena saya tidak bisa tidur(tentu bukan karena HP baru, karena kebablasan baca buku sampai larut), iseng-iseng saya utak atik HP saya, tanpa saya sadari saya membuat account WA di HP saya, hanya saat itu saya tidak mengaktifkan koneksi internet, paginya sesampai disekolah, saat jam istirahat coba-coba saya aktifkankoneksi wifi dari HP saya, 2 menit kemudi bel masuk, saya kembalikan HP di tas(karena saya berusaha konsisten saat siswa dilarang aktifkan HP, sy juga tdk ingin menggunakan HP saat jam mengajar, jika tidak urgent), sampai akhirnya pulang sekolah. Saya pulang bersama teman kantor saya, karena saat itu panas sangat terik, teman saya ajak beli es, saat saya menunggu es saya jadi, iseng-iseng saya buka HP, ada logo bulat hijau dipojok atas HP saya, saat saya buka, betapa kagetnya saya, ada foto profile teman saya yang tanya account WA kemarin, dengan foto senyum-senyum, miring-miring pula,dengan tulisan "Assalamu'alaikum lely" heuheuheu... <br />
<br />
Otak saya bekerja #penasaran, seingat saya, saya belum pernah save foto orang lain ke HP saya, trus ngapain orang ini muncul di HP saya, karena saya masih bingung, dan es saya sudah jadi, buru-buru saya masukkan kembali HP saya ke tas, sesampai dirumah saya coba lihat-lihat lagi HP saya, masih juga foto tuh orang terpampang di HP saya, dan ada sms dari teman saya itu, "lely pake WA dinomor si merah ya?", tambah kacau pikiran saya, bagaimana orang ini bisa tahu?, kan saya tidak pernah add dia, (karena saya kira sistemnya sama seperti di YM), nahhh seperti biasa karena saya bingung, jawaban paling cepet adalah "iya" heuheue.... <br />
<br />
Sepulang dari mengajar sore, sekitar ba'da isya', saya hubungin teman saya santo, teman yang jika saya tanya bisa bebas, ora isinan, walaupun dia tertawakan atau ejek saya beribu-ribu kali, karena saya banyak belajar ilmu dari dia (thanks yo san atas banyak ilmunya buat saya, mugi manfaat). Saya ceritakan semua kejadian di HP saya, ekspresi dia seperti biasa tertawa terbahak-bahak atas ketulalitan saya :D, dia bilang, owalah mbakyu, kuwi jenenge WhatsApp, dan sampean g perlu add, asal nomor HP sampean ada di phonebook mereka, secara otomatis akan masuk di list WA mereka, begitu juga dengan dengan sampean, bisa tau siapa-siapa teman sampean yang pakai WA, dengan melihat list di WA sampean, setelah itu ditambah penjelasan panjang lebar, dan akhirnya saya paham, saya dapat ilmu baru lagi... <br />
<br />
Diujung cerita, baru santo tes WA dengan saya, dan coba-coba menu yang ada, sebelum saya berani balas WA pertama dari teman saya... heuheu Begitulah pengalaman gaptek saya dalam ber WhatsApp.... hehehe Benar juga ketika semakin kita belajar, semakin kita merasa bodoh, semakin banyak hal baru untuk dipelajari. Dari siswa, dari sahabat kecil, dari orang tua, Belajar dari siapapun yang mampu menjelaskan ilmu yang kita butuhkan.... Yukkk.... Semangat belajar, jangan malu bodoh, jangan malu gaptek, jangan malu dikatakan tidak cerdas, karena jika kita mau belajar, itu akan lebih baik, daripada hanya diam dan malu.....lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-43361262408230112322012-10-11T17:46:00.004-07:002012-10-11T17:46:49.379-07:00Reward Sederhana Awal saya menulis hal ini karena tertarik dengan kejadian tempo hari, ketika saya mengajar, karena ada dari salah satu siswa saya yang bisa menulis sendiri sesuai contoh yang saya berikan, secara spontan saya sampaikan, "wahhh sekarang firda bisa menulis sendiri ya... bu lely kasih bintang dua deh di bukunya"...aksi dari siswa saya yg bernama firda sungguh luar biasa, dia bilang, "besok saya kalu menulis, mau menulis sendiri bu lely, saya mau dapat bintang 2 lagi", dan dia tunjukkan ke teman sekelasnya gambar bintang 2 yg tidak beraturan tersebut.
Esoknya ketika dia kumpulkan buku dia didepan kelas, saya lihat bintang yang saya gambar dibukunya diberikan warna yang sangat indah.... Terlintas dibenak saya, hanya sebuah gambar bintang yang buat saya tidak beraturan, karena saya pada dasarnya kurang ahli dalam menggambar, ternyata berefek luar biasa. Hal yang sedarhana, yang disebut reward, walaupun buat saya pribadi nilainya sangat kecil, ternyata menjadi bernilai besar bagi si penerima.
Saat saya masih kuliah, dosen saya memberikan tugas, menulis data pribadi kita, pengalaman paling indah dalam hidup kita, dan cita-cita kita, serta apa yang akan kita lakukan jika cita-cita tersebut sudah tercapai.... semua tulisan dikumpulkan dalam amplop, dikirm ke alamat dosen tersebut. sebulan kemudian, amplop-amplop tersebut dibagiakan dan dibagian bawah tulisan kita si dosen memberikan masukan, dan motivasi terhadap cita-cita yang kita inginkan. Dan semua teman2 senyum-senyum sendiri saat membacanya, dan sangat terharu dengan tulisan yang di berikan sang dosen.
"reward" satu kata yg terdiri dari 6 huruf, namun berefek luar biasa. Paling tidak itu yang saya alami. sebelumnya saya berfikir bahawa reward harusnya yang mewah, dan sesuatu yang harus bernilai. ternyata kadar nilai yang tinggi untuk reward, bukan si pemberi yang menentukan, tapi si penerima reward.
Sederhana. Awalnya, saya sedikit ragu dengan tuah kata itu. Apakah dengan sesuatu yang sederhana bisa membayar sesuatu yang sangat istimewa? Apakah dengan media yang sederhana mampu mewakili kuatnya usaha yang dilakukan, dan sejujurnya, saya ingin memberikan sesuatu yang istimewa pula. Akan tetapi, jika saya menunggu hal istimewa untuk diberikan kepad kalian, mungkin entah kapan. Atau mungkin tidak akan pernah diberikan sama sekali.
Untuk semua sahabat, jangan pernah segan-segan untuk memberikan reward untuk orang sekitar kita. sesederhana apapun reward yang kita berikan, jangan ragu untuk diberikan. Jangan beranggapan, bahwa hal-hal kecil yang kita berikan akan berdampak kecil pula. Bukankah kita adalah Ummatan Wasathan? Bukankah Allah juga tidak menyukai hal yang berlebihan?
lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-70351040605853682032012-02-07T18:05:00.000-08:002012-02-07T18:22:02.790-08:00RPP oh RPPSaat ini guru dianjurkan untuk membuat RPP dan silabus yang menggunakan fase-fase eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Fase-fase ini berdasarkan Permendiknas No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pembelajaran. Namun belum banyak yang memahami, oleh karena itu posting berikut ini disajikan sedikit pengertian tentang eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi yang dilengkapi dengan beberapa contoh RPP.<br /><b>Eksplorasi</b><br />Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu fenomena (American Dictionary). Strategi yang digunakan memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan menerapkan strategi belajar aktif.<br /><br />Pendekatan pembelajaran yang berkembang saat ini secara empirik telah melahirkan disiplin baru pada proses belajar. Tidak hanya berfokus pada apa yang dapat siswa temukan, namun sampai pada bagaimana cara mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Istilah yang populer untuk menggambarkan kegiatan ini ialah “explorative learning”. Konsep ini mengingatkan kita pada pernyataan Lao Tsu, seorang filosof China yang menyatakan <b>“I hear and I forget. I see and I remember. I do and I understand.”</b><br />Jaringan komputer pada saat ini telah dikembangkan menjadi media yang efektif sebagai penunjang efektifitas pelaksanaan pembelajaran eksploratif. Salah satu model yang dikembangkan oleh Heimo adalah Architecture of Integrated Information System sebagai model terintegrasi yang menggambarkan kompleksnya proses pembelajaran yang efektif dan interaktif.<br />Pendekatan belajar yang eksploratif tidak hanya berfokus pada bagaimana mentransfer ilmu pengetahuan, pemahaman, dan interpretasi, namun harus diimbangi dengan peningkatan mutu materi ajar. Informasi tidak hanya disusun oleh guru. Perlu ada keterlibatan siswa untuk memperluas, memperdalam, atau menyusun informasi atas inisiatifnya. Dalam hal ini siswa menyusun dan memvalidasi informasi sebagai input bagi kegiatan belajar (Heimo H. Adelsberger, 2000).<br />Peta Konsep yang dikembangkan oleh Laurillard (2002) dalam tulisan Heimo menunjukan kompleksitas kegiatan eksplorasi dalam proses pembelajaran yang mengharuskan adanya proses dialog yang (1) interaktif (2) adaptif, interaktif dan reflektif (3) menggambarkan tingkat-tingkat penguasaan pokok bahasan (4) menggambarkan level kegiatan yang berkaitan dengan meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas sehingga memeperoleh pengalaman yang bermakna. Ada pun konsep tersebut dapat disajikan seperti diagram di bawah ini :<br />Pendekatan eksploratif berkembang sebagai pendekatan pembelajaran dalam bidang lingkungan atau sains. Sylvia Luretta dari Fakultas Pendidikan Queensland misalnya, mengintegrasikan pendekatan ini dengan lima faktor yang menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna, yaitu belajar aktif, belajar konstruktif, belajar intens, belajar otentik, dan kolaboratif yang menegaskan pernyataan bahwa pembelajaran eksploratif lebih menekankan pada pengalaman belajar daripada pada materi pelajaran.<br />Dari pengalaman menggunakan model kooperatif dan kolaboratif dalam praktek pembelajaran pengelolaan kelas ternyata mampu meningkatkan kinerja belajar siswa dalam melakukan langkah-langkah eksploratif.<br />Model pembelajaran ini dapat dikembangkan melalui bentuk pertanyaan. Seperti yang dikatakan oleh Socrates bahwa pertanyaan yang baik dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan lebih mendalam.<br />Eksplorasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi proses belajar siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Siswa menghubungkan pikiran yang terdahulu dengan pengalaman belajarnya. Mereka menggambarkan pemahaman yang mendalam untuk memberikan respon yang mendalam juga. Bagaimana membedakan peran masing-masing dalam kegiatan belajar bersama. Mereka melakukan pembagian tugas seperti dalam tugas merekam, mencari informasi melalui internet serta memberikan respon kreatif dalam berdialog.<br />Di samping itu siswa menindaklanjuti penelusuran informasi dengan membandingkan hasil telaah. Secara kolektif, mereka juga dapat mengembangkan hasil penelusuran informasi dalam bentuk grafik, tabel, diagram serta mempresentasikan gagasan yang dimiliki.<br />Pelaksanaan kegiatan eksplorasi dapat dilakukan melalui kerja sama dalam kelompok kecil. Bersama teman sekelompoknya siswa menelusuri informasi yang mereka butuhkan, merumuskan masalah dalam kehidupan nyata, berpikir kritis untuk menerapkan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan yang nyata dan bermakna.<br />Melalui kegiatan eksplorasi siswa dapat mengembangkan pengalaman belajar, meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan serta menerapkannya untuk menjawab fenomena yang ada. Siswa juga dapat mengeksploitasi informasi untuk memperoleh manfaat tertentu sebagai produk belajar.<br />Ciri-ciri pembelajaran berbasis eksplorasi : (1) Melibatkan peserta didik mencari informasi (topik tertentu), (2) Menggunakan beragam pendekatan ,media dan sumber belajar,(3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik.<br />Ciri-ciri pembelajaran berbasis konfirmasi : (1) Guru memberi umpan balik positip terhadap hasi belajar anak didik,(2) Guru memberi konfirmasi hasil eksplorasi peserta didik, (3) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksi pengalaman belajarnya<br /><b>Elaborasi</b><br />Kognitivisme memiliki beberapa cabang ilmu, di antaranya teori asimilasi, atribusi, pertunjukkan komponen, elaborasi, mental model, dan penfembangan kognitif. Teori elaborasi adalah teori mengenai desain pembelajaran dengan dasar argumen bahwa pelajaran harus diorganisasikan dari materi yang sederhana menuju pada harapan yang kompleks dengan mengembangkan pemahaman pada konteks yang lebih bermakna sehingga berkembang menjadi ide-ide yang terintegrasi. Pengertian ini dirumuskan Charles Reigeluth dari Indiana University dan koleganya pada tahun 1970-an. Konsep ini memiliki tiga kata kunci yang fokus pada urutan elaborasi konsep, elaborasi teori, dan penyederhanaan kondisi.<br />Pembelajaran dimulai dari konsep sederhana dan pekerjaan yang mudah. Bagaimana mengajarkan secara menyeluruh dan mendalam, serta menerapkan prinsip agar menjadi lebih detil. Prinsipnya harus menggunakan topik dengan pendekatan spiral. Sejumlah konsep dan tahapan belajar harus dibagi dalam “episode belajar”. Selanjutnya siswa memilih konsep, prinsip, atau versi pekerjaan yang dielaborasi atau dipelajari.<br />Pendekatan elaborasi berkembang sejalan dengan tumbuhnya perubahan paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa sebagai kebutuhan baru dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran. Dari pikiran Reigeluth lahirlah desain yang bertujuan membantu penyeleksian dan pengurutan materi yang dapat meningkatkan pecapaian tujuan. Para pendukung teori ini juga menekankan pentingnya fungsi-fungsi motivator, analogi, ringkasan, dan sintesis yang membantu meningkatkan efektivitas belajar. Teori ini pun memberikan perhatian pada aspek kognitif yang kompleks dan pembelajaran psikomotor. Ide dasarnya adalah siswa perlu mengembangkan makna kontekstual dalam urutan pengetahuan dan keterampilan yang berasimilasi.<br />Menurut Reigeluth (1999), teori elaborasi mengandung beberapa nilai lebih, seperti di bawah ini.<br />• Terdapat urutan instruksi yang mencakup keseluruhan sehingga memungkinkan untuk meningkatkan motivasi dan kebermaknaan.<br />• Memberi kemungkinan kepada pelajar untuk mengarungi berbagai hal dan memutuskan urutan proses belajar sesuai dengan keinginannya.<br />• Memfasilitasi pelajar dalam mengembangkan proses pembelajaran dengan cepat.<br />• Mengintegrasikan berbagai variabel pendekatan sesuai dengan desain teori.<br />Teori elaborasi mengajukan tujuh komponen strategi yang utama, (1) urutan elaborasi (2) urutan prasyarat belajar (3) ringkasan (4) sintesis (5) analogi (6) strategi kognitif, dan (7) kontrol terhadap siswa. Komponen terpenting yang melandasi semua itu adalah perhatian.<br />Semua stratregi itu harus berlandaskan pada materi dalam bentuk konsep, prosedur, dan prinsip. Hal itu terkait erat dengan proses elaborasi yang berkelanjutan, melibatkan siswa dalam pengembangan ide atau keterampilan dalam aplikasi praktis. Strategi ini memungkinkan siswa untuk menambahkan sendiri ide dalam menguatkan pengetahuannya. Contoh yang tepat untuk ini adalah peserta didik yang memiliki daftar contoh konsep atau sifat yang dapat bermanfaat.<br />Ciri-ciri pembelajaran berbasis Elaborasi : (1) Membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis yang beragam melalui tugas tertentu,(3) Memfasilitasi peserta didik untuk memunculkan gagasan baru melalui pemberian tugas, (4) Memberi kesemptan siswa untuk berpikir,menganalisa,menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.,(5) kooperatif,(6) berkompetisi secara sehat, (7) Membuat laporan.<br />Konfirmasi<br />Kebenaran ilmu pengetahuan itu relatif. Sesuatu yang saat ini dianggap benar bisa berubah jika kemudian ditemukan fakta baru yang bertentangan dengan konsep tersebut. Oleh karena itu, sikap keilmuan selalu terbuka dalam memperbaiki pengetahuan sebelumnya berdasarkan penemuan terbaru. Sikap berpikir kritis dan terbuka seperti itu telah membangun sikap berpikir yang apriori, yaitu tidak meyakini sepenuhnya yang benar saat ini mutlak benar atau yang salah mutlak salah. Semua dapat berubah.<br />Cara berpikir seperti itu tercermin dalam istilah mental model yang mendeskripsikan sikap berpikir seseorang dan bagaimana pikirannya berproses dalam kehidupan nyata. Hal tersebut merepresentasikan proses perubahan sebagai bagian dari persepsi intuitif. Mental model itu membantu seseorang dalam mendefinisikan maupun menetapkan pendekatan untuk memecahkan masalah (wikipedia). Dengan sikap berpikir seperti itu siswa dapat mengembangkan, mengembangkan ulang, dan menggugurkan pengetahuannya jika telah menemukan kebenaran yang lain.<br />Mental model itu juga dapat melahirkan keraguan terhadap informasi yang diperolehnya. Untuk meningkatkan keyakinan akan kebenaran maka siswa dapat difasilitasi dalam mengembangkan model struktur sseperti pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi atau klarifikasi.<br />Model ini dapat dinyatakan dalam diagram seperti tertuang di bawah ini meliputi enggage, explore, explain, extend, dan berpusat pada pengembangan kemampuan mengevaluasi sebagaimana yang dikembangkan Anthony W. Lorsbach dari Universitas Illinois sebagai berikut<br />Saya perlu mengetahui lebih banyak mengenai……..<br />Saya ragu mengenai ….<br />Saya tidak yakin bahwa …..<br />Saya perlu memahami lebih dan menerapkan …….<br />Dalam prakteknya guru meningkatkan kemampuan ini melalui pengembangan materi. Baik mengenai hal apa yang ingin diketahui siswa lebih jauh, seperti apa tingkat pemahaman dan penguasaan yang ingin dikembangkan dan keraguan apa yang melekat dalam pemahaman tersebut.<br />Sikap keraguan itu perlu dijawab dengan mengkonfirmasikan terhadap unsur-unsur yang dapat meningkatkan kejelasan atas kebenaran suatu informasi. Siswa melakukan uji kesahihan apakah informasi yang dijadikan landasan kesimpulan itu benar-benar kuat.<br />Penguatan itu sendiri diperoleh melalui kegiatan eksplorasi melalui perluasan pengalaman, elaborasi melalui sharing dan observation, proses dan genaralisasi dan akhirnya siswa menerapkan pembelajaran yang berstandar dengan merujuk pada paradigma kognitifisme.<br />Ciri-ciri pembelajaran berbasis konfirmasi : (1) Guru memberi umpan balik positip terhadap hasi belajar anak didik,(2) Guru memberi konfirmasi hasil eksplorasi peserta didik, (3) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksi pengalamn belajarnya.lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-75515025097509248172012-02-07T16:50:00.000-08:002012-02-07T16:51:22.951-08:00Setitik cerah ditengah gelapnya kasus peradilan kitaMungkin masih ingat kasus nenek curi singkong tahun 2011 di Kab. Prabumulih, Lampung (kisah nyata)<br /><br />... di ruang sidang pengadilan, Hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong.<br />... Nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar...<br />Namun manajer PT AK tetap pada tuntutannya agar menjadi contoh bagi warga lainnya.<br /><br />Hakim Marzuki menghela nafas, dia memutus diluar tuntutan Jaksa PU, "maafkan saya," katanya sambil memandang nenek itu, "saya tidak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. saya mendenda anda 1 juta rupiah dan jika anda tidak mampu bayar maka anda harus masuk penjara 2.5 tahun, sepertu tuntutan Jaksa PU."<br /><br />Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara Hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil dan memasukkan uang 1 juta rupiah ke topi toganya serta berkata kepada hadirin.<br />"Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir di ruang sidang ini sebesar 50 ribu rupiah, sebab menetap di kota ini, yang membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi maka cucunya. Saudara panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa."<br /><br />Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang 3.5 juta rupiah, termasuk uang 50 ribu yang dibayarkan oleh manajer PT AK yang tersipu malu karena telah menuntutnya.<br /><br />(dikutip dari FB Pak Khalid Mustafa)lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-83386134670315352362012-01-01T18:07:00.000-08:002012-01-01T19:13:15.753-08:00Phobia vs Takut“Phobia” merupakan istilah yang berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional; yang dirasakan dan dialami oleh seseorang(dikutib dari kamus). Phobia dapat pula diartikan sebagai sebuah gangguan yang ditandai oleh ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu obyek atau situasi tertentu. Menurut tante Wikipedia yang dimaksud dengan Phobi` adalah “rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena” Mengapa dikatakan berlebihan? Karena penderita phobia lebih mengandalkan perasaannya dibandingkan dengan logikanya, sehingga oleh masyarakat umum alasan-alasan ketakutannya itu dinilai tidak masuk akal dan bersifat berlebihan.<br /><br />Nah setelah sedikit saya tuliskan tentang makna dr kata Phobia, skrg saya akan menceritakan phobia yang saya alami ☺<br />Seminggu kemarin saya mengalami sakit typus, awalnya saya kira panas biasa. karena 2 hari panas tidak turun2, dan kondisi saya semakin memburuk, akhirnya dengan sedikit berlinang air mata saya bilang ke ayah, saya mau untuk di <strike>chek up</strike>.<br />Kata-kata yg membuat saya tdk bs tidur semaleman, karena saya paling takut dengan benda yg bernama jarum sunthk. Bisa dikatakan saya phobia dengan benda tersebut. setiap saya melihat benda itu wlpn dlm keadaan kosong tanpa ada isi obatnya, bulu kuduk saya langsung berdiri. Dan orang serumah paham betul akan itu. Kakak saya yg berprofesi sebagai bidanpun selalu meletakkan alat2 bersalinnya dikotak khusus, terutama untuk sped atau jarum suntiknya.<br /><br />Saat datang ke lab akan melakukan chek up, saya setorkan jari saya untuk diambil darahnya, lha ternyata oleh perawatnya dikatakan, bukan jarinya yg akan diambil darahnya mbak, tapi lengannya..... &*%$#@**&^$^ kacau balau perasaan saya, bulu kuduk saya merinding semua, badan saya sekejap jd dingin, saya tdk membayangkan itu,si perawat menyampaikan, rileks saja mbak, mau kabur malu, mau nangis juga malu, sambil saya angkat pelan2 baju saya sambil "mbatin", Ya Allah saya relakan tangan ini untuk di ambil darahnya, tapi jangan dibuat sakit Ya Allah,<b>lebay nya mulai muncul</b> sekejap saya sudah mulai berdamai dengan bathin saya, dan tidak sedikitpun saya toleh itu jarum sampai masuk tangan saya, dan tidak sampai satu menit, ternyata proses itu selesai, beberapa cc darah saya sudah masuk sped ditangan perawatnya. dan <b>lebay saya kembali muncul dengan meneteskan sedikit air mata haru</b>, sambil mbathin.... yesssshhhh........ aku berani mengalahkan phobia itu, aku berani mengalahkan ketakutanku sendiri......<br /><br />Rasa takut membuat sesuatu yang sebetulnya mudah menjadi susah. Sukses yang sebetulnya berada didepan mata, tapi kemudian bisa menjadi hilang karena kita terlalu takut untuk mencoba. Takut seolah punya daya hiperbolis, membuat suatu masalah sederhana menjadi demikian rumit.<br /><br />Rasa takut timbul karena membayangkan hal-hal yang <b> BELUM </b> terjadi. Mengenang pengalaman pahit akan menimbulkan trauma, membayangkan tentang suramnya masa depan akan menimbulkan rasa cemas dan takut. Takut jatuh sakit, misalnya, hanya akan terjadi ketika kita dalam keadaan sehat. Begitupula takut mati, berpisah, sengsara dan sebagainya hanya akan terjadi bila kita berada dalam posisi sebaliknya. Sekali lagi, yang kita takuti sebetulnya adalah hal-hal yang belum terjadi, bahkan ketika kita terperosok kedalam hal-hal yang kita takuti, rasa takut itu dengan sendirinya akan lenyap. Orang sakit tidak akan takut sakit, orang yang meninggal tidak akan takut mati, begitupula orang yang sengsara tidak akan takut sengsara. Dengan demikian, rasa takut memang bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi. Menghindar hanya akan membuat rasa takut semakin besar, sebaliknya pergulatan untuk bergaul dan mengakrabi rasa takut akan membuat rasa takut hilang dengan sendirinya.<br /><br />Jika rasa takut hanya terjadi ketika membayangkan masa yang akan datang, berarti, rasa takut sebetulnya tidak berada dalam altar realitas. Karena bagaimanapun, realitas hidup yang sungguhnya berada pada masa sekarang, bukan masa lalu atau masa yang akan datang. Kita hanya punya hari ini, hari kemarin sudah bukan milik kita lagi, begitu pula masa depan belum tentu jadi milik kita. Sekali lagi, yang kita miliki hanyalah hari ini, hari yang bebas dari ketakutan dengan mengenang masa lalu dan membayangkan masa depan.<br /><br />Seminggu beristirahat di kamar banyak hal yg memang menjadi pikiran saya :)<br />Dan semoga di awal tahun, saya dapat kembali menjadi pribadi yg jauh lbh baik, memiliki motivasi yang baik2 dan tentunya bs bermanfaat untuk orang lain, Amienlelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-41539930982628732642011-12-18T17:37:00.000-08:002011-12-18T18:51:40.782-08:00"Hajian"Awal saya nulis ini ketawa ketiwi... koya ya judulnya Hajian :D<br />Alhamdulillah bulan ini saya dapat menikamati kebersamaan keluarga lagi<br />tidak perlu sendirian lagi dirumah<br />Ayah dan ummi saya tepat 40 hari sebelumnya menjalankan ibadah Haji<br />Nah saat datang, memang tamunya luar biasa banyak, sampai 2 minggu<br />Nah dari banyaknya tamu yang datang, saya merasakan ada cerita berkesan<br />dari pasangan suami istri yang datang kemarin kerumah<br />Beliau menceritakan pengalaman saat suaminya menunaikan ibadah Haji<br />begini ceritanya : <br /><br />Suami istri itu merupakan keluarga bahagia, begitu yg bs saya nilai dr cerita mereka berdua, sang suami bekerja sebagai tukang becak, dan jika sesekali menjalani sebagai tukang batu, jika ada yg memerlukan tenaga beliau<br />Nah, istrinya tersebut teman ummi saat mondok di Pasuruan. <br />Saat suatu saat sang istri yang sedang mengikuti pengajian di pondok, terngiang dengan kata-kata yang diucapkan ustadzahnya. Beliau menyampaikan bahwa Hukum Berhaji adalah wajib bagi yang "mampu". Nah kata mampu beliau jelaskan panjang lebar, inti yg saya tangkap, bahwa "mampu" yg dimaksud tergantung penialian kita sendiri, dimisalkan jika suami memberi nafkah belanja seribu rupiah, maka sisahkan seratus rupiah/hari untuk menabung biaya Haji. Nahhh dari penjelasan tersebut si istri mulai menabung sedikit demi sedikit dr jatah belanja yang diberikan suaminya.<br />Suatu saat setelah beberapa tahun sejumlah uang tersebut terkumpul cukup banyak, kurang sedikit lagi cukup untuk biaya haji. Tapi dari kegiatan tersebut si suami tidak tahu bahwa tabungan itu untuk biaya hajinya, karena setahunya hanya si istri menabung dengan rutin. Disamping menabung dengan menyisihkan uang dari jatah belanja, si istri juga menabung dr uang yang dia terima dari honor saat dia mengajar mengaji, serta "jimpitan" mengumpulkan beras sedikit demi sedikit yang diletakkan didepan rumah. <br />Singkat cerita keluarga tersebut mengalami musibah, becak yang digunakan si suami untuk mencari nafkah yang biasa diparkir didepan rumahnya tiba2 raib, dan televisi yang digunakan untuk hiburan dirumahnya terkena petir. Seketika si suami seperti stres, seminggu dia tidak bekerja. Dan di minggu pagi si suami mengobrol dengan istrinya, dia memberanikan diri bertanya tentang tabungan istrinya. Seperti ini cuplikan percakapannya.Versi asli bahasa jawa, sudah mengalami translate :D<br />"Buk sebelumnya bapak minta maaf, becak yang dipakai bapak untuk cari nafkah hilang, nahh ibu kan ada tabungan, boleh bapak ambil untuk beli becak?", si ibu sejenak diam, lantas mengatakan " Pak, itu uang milik Allah, bukan milik ibu, uang itu sudah saya niatkan untuk berhaji, dan kalau bapak butuh becak, apa tidak lebih baik bapak sewa becak orang, dan setoran seperti dulu, saat belum memiliki becak sendiri seperti dulu". Seakan disambar petir si Bapak malah menangis, terharu dengan kata2 istrinya<br />Sebulan kemudian seakan dipermudah uang yg dikumpulkan sang istri dengan cepat terkumpul, cukup untk memberangkatkan haji 1 orang. dan si istri meminta si Bapak untuk daftar Haji, si Bapak awalnya menolak, krn merasa itu Hak istrinya, karena yang menabung adalah istrinya. Dan si istri menyatakan bahwa uang itu memang dia niatkan utnuk suaminya yg berangkat haji, krn bagaimanapun juga nafkah itu semua dr sang suami. <br />Nahhh seteleh semua urusan beres utnuk urusan daftar haji, dan tahun berikutnya si suami ditakdirkan berangkat. Saat ketua regu rombongan haji mengantar tas koper haji, cukup kesulitan, krn rumah mereka cukup mausk kedalam ujung gang. seharusnya setiap anggota ambil tas sendiri2, krn ketau regu rombongan haji itu tahu bapak satu itu tiap berangkat dan pulang dengan jalan kaki, maka terlintas pikiran beliau untuk mengantar tas tersebut kerumahnya, dengan modal alamat. saat tanya ke tetangga kanan kiri dengan emmbawa tas koper haji tentu menarik warga setempat,<br />KR :"Rumah Pak Hadi dimana? saya mau antar tas kper hajianya" <br />TT1 : dengan enteng tetangganya menjawab "hadi siapa pak?<br />KR : Hadi yang akan beranbg kat Haji<br />TT1 : Wah ada nama hadi, tapi itu tukang becak, g mungkin berangkat haji (sambil mikir2 nama "hadi" ditetangganya<br />KR : melanjutkan perjalanan tanya lagi " Rumah pak hadi mana?"<br />TT2 : oeh disebelah ini Pak, tapi pak hadi tidak akan berangkat haji, tapi coba saya panggil dulu ya pak, kalia saja hadi kenal dengan hadi yang bapak maksud<br />KR : iya<br />TT2 : had, ada yang cari kamu, sambil teriak2, katanya kamu yang akan berangkat haji<br />Hadi: iya saya memang akan berangkat haji<br />TT2 : walang ngunu yo g cerito2 hadddd<br />Hadi: malu saya mau cerita2<br />TT2 : gpp had, aq lak seneng toh, iso gawe contoh tonggo2<br /><br />Akhirnya Pak Hadi 2004 melaksanakan ibadah hajinya, dan Insya Allah tahun 2013 istrinya yang berangkat haji, mereka berdua dikaruniai 2 anak, satunya sdh menikah, dan sebelumnya kuliah sambil mondok di jateng, satunya lagi sedang kuliah di IKIP Pasuruan...<br /><br />Demikian cerita ini, semoga ada hikmahnya, dan dapat memotivasi kita<br />sesuatu yang memang kita niati, Insya Allah dipermudah oleh Allah<br />hukum menunaikan haji memang bagi yang "mampu"<br />tapi sekali lagi, makna mampu hanya kita yang bisa ukur<br />semakin banyak kita rasa syukur kita, semakin kita merasa mampu<br />dan jika Pak Hadi yang berprofesi sebagai tukang becak, dengan kedua anaknya saja merasa mampu untuk melaksanakan haji<br />Seharusnya saya yang masih single, belum ada tanggungan apa-apa, dan memiliki penghasilan, harus lebih bisa untuk menyisihkan untuk ibadah yang satu itu, tentu tidak melalaikan bersedekah...<br />Amien<br /><br />sepulang pak H.hadi dan bu hadi dari rumah, ayah dan ummi saya, memberi wejangan macem2... Ayah, ummi, kamu juga harus banyak belajar dr cerita yg dialami bapak ibu tadi.... :)lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-44600407195760593982011-12-01T18:21:00.000-08:002011-12-13T19:50:17.390-08:00.::Cita-cita::.Kali ini ingin share tentang cita-cita<br />sejak kecil, jika ditanya apa cita-cita mu lel? <br />dengan lugas akan saya katakan saya ingin jadi <strike>guru matematika</strike><br />hampir setiap ba'da magrib saya berdandan ala guru<br />dengan modal sepatu pinjamam dr ummi (krn saya tdk memiliki sepatu pantofel yg biasanya dikenakan guru-guru saya disekolah)<br />dan dirumah saya memang sengaja oleh ayah saya dibuatkan papan tulis<br />biasanya papan tersebut sering diisi tulisan-tulisan doa, yang ditargetkan ayah untuk dihafal<br />nahhh papan tersebut jika malam beralih fungsi sebagai perwujudan impian saya<br />saya mengajar seperti layaknya seorang guru, walaupun tanpa murid<br />keluarga awal-awal mungkin sedikit aneh melihat tingkah saya<br />lama-lama mereka terbiasa, setelah sholat magrib, dan belajar<br />melihat ekspresi saya yang sedang mengajar<br /><br /><br /><br />Lambat laun usia bertambah<br />sekarang saya bekerja di sekolah SMA Negeri di Kota tempat saya tinggal<br />menjadi guru, walaupun bukan guru matematika, spt impian saya<br />benar-benar spt wujudan dari impian saya<br />hanya saja tidak seindah yang saya bayangkan<br />bukan hanya mengajar<br />disini banyak lagi tugas sayayang lain, karena saya merangkap sebagai Admin<br />tetapi kepuasan tersendiri bagi saya saat bisa berhadapan langsung dengan siswa<br />saat mendengar cerita-cerita mereka<br />saat mampu menjadi teman mereka<br /><br /><br />Hanya saja ada sedikit gambaran situasi yang kurang berkenan dihati saya<br />tentang pandangan saya dengan dunia Pendidikan<br />banyak hal yang sebetulnya saya kontra, namun saya <strike>belum/tidak</strike> bisa berbuat apa-apa<br />tetapi harapan terbesar saya<br /><span style= "font-family: Arial; color: #0000ff; "><br />semoga hati ini dimantabkan untuk terus mengabdi didunia pendidikan<br />dan semoga hati ini tidak goyah untuk mengikuti teman-teman yg mulai meninggalkan dunia pendidikan</span><br /><br /><b>Ya Allah berikan hamba kemantapan, kebesaran hati, kesabaran, utnuk tetap bertahan bekerja disini</b>lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-26403077703744744322011-10-30T19:55:00.000-07:002011-10-30T20:07:36.247-07:00istiqomahkenapa amalan yang paling hebat itu istiqomah?<br /><br />ibarat mencuci sebuah batu ...<br />kalau pakai air 1 tangki memang basah dan segar (kalau di siramkan sekaligus)<br />tapi jika tangkinya diberikan lubang kecil dan diteteskan sedikit demi sedikit<br />basahnya akan lama dan lama sekali<br />bahkan akan lebih membekas<br />dan tidak saja akan bersih dan basah<br />akan tetapi bisa mengangkat kotoran-kotorannyanya, karena lama dibasahi<br /><br /><br />begitu juga hati kita <br />sekali dzikir ... semalam suntuk misalnya <br />setelah itu memang terasa lega <br />tapi setelahnya ...?<br /><br />akan terasa berbeda jika sedikit demi sedikit2 tapi terus menerus<br />mungkin bukan sekaran akan terasa efeknya<br />tetapi 10, 20 atau bahkan 30 tahun lagi semua akan terasa<br /><br />selamat mencoba...........lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-73142459632405862182011-10-27T19:21:00.000-07:002011-10-27T20:16:49.739-07:00MarahAwalnya saya ragu menggunakan judul "Marah"<br />kata-kata atau tindakan yg kurg saya minati adalah marah<br />hanya saja, kali ini tepat di usia saya yang sekarang ini<br />entah mengapa "marah" seakan tak tertahan<br /><br />jika saja <br />marah itu indah<br />marah itu berpahala<br />marah itu tidak menimbulkan capek<br />marah itu membawa nikmat<br />marah itu tidak membuat masalah lain semakin bermunculan<br />marah itu bisa menghilangkan rasa kecewa saya<br />marah itu mampu menenangkan hati saya<br />marah itu merubah keadaan<br /><br />sekali lagi saya katakan.... benar-benar kali ini saya ingin marah<br />marah karena ada rasa kecewa yang memuncak dikondisi sesuatu yang tidak terbayangkan<br />dan sudah saya usahakan optimal apa yang saya kerjakan, minimal itulah pendapat saya :Dlelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-80028329477711635322011-01-30T17:19:00.000-08:002011-01-30T18:24:50.113-08:00Hari LahirkuBeberapa hari terakhir saya disibukkan dengan urusan sekolah. Ada perubahan peraturan, yang menyita pikiran saya. Hemmmmmmmm.... Soal Peraturan keuangan, tentunya saya sampai ada fikiran untuk resign dari bekerja dilingkungan pemerintahan. Buat saya peraturan itu mengecewakan.Cukup menyita fikiran.<br /><br />Bahkan saya juga tak ingat kalau besok adalah hari lahir saya, kalau tak ada dua sahabat SMA saya yang nelpon minta kita silaturahim. Malam itu sengaja aku hapus semua sms masuk maupun keluar di HP, bener2 ingin refresh segalanya. Tepat jam 11 saya Pejamkan mata. Dan mulai jam 00.15 HP tak henti2nya berdering tanda banyak sms masuk. Baru jam 3 saya baca dan pelan-pelan saya balas, walaupun beberapa hanya saya balas secara singkat. keterbatasan tenaga :D<br /><br />Jam 04.00 masq tersayang sms, "buat adekku tersayang happy milad" bla..bla...bla... Poin pentingnya dia nraktir sarapan diluar bersama ummi ayah, sekaligus jemput kakak dan suaminya+ponakan. Heuheu. jam 7.30 tepat sms ke 100 yang kubaca hari itu. hemmm banyak doa dari teman2 yang terucap, senang membacanya :-)<br /><br />Setelah pulang sarapan, saya mulai beraktifitas seperti biasa bersih-bersih rumah dan memasak. Malamnya temen2 SMA datang beserta suami dan anak-anaknya kerumah, dan tak lupa teman- teman kuliah juga pada datang (buat santo thx sudah jauh2 dari probolinggo mau ikut kerumah). Akhirnya kita putuskan untuk hangout(pinjam bahasa orang2 beken di jakarta) kerumah makan "gedoeng woloe" (kalo nda salah spt itu ejaannya :D). Disana lumayan saya diceramahi teman2 SMA, seperti biasa mengingatkan masalah jodoh, heuheu.... "Mbok ya membuka diri sedikit lel" itu kata-kata mereka.<br /><br />Sepulang dari makan2, sengaja temen2 rengers mampir kerumah untuk cerita-cerita. Cerita diawali tentang soal kerjaan, (notabene kita berawal kerja disekolah semua, walaupun ada beberapa yang pindah ketempat lain), setelah itu bahas2 masalah jodoh(bahasan yang buat merah wajah kita-kita), sampai cerita tentang pengalaman kita semasa dikuliah yang tak ada habisnya untuk diceritakan.(Masa-masa yang selalu dirindukan, bahasan ringan, tertawa lepas, dan saling mengingatkan).<br /><br />Sejenak saat itu saya lepas dulu masalah yang lagi bejibun diotak :D. Bener kata Pak Mario Teguh.... Pikirkan jika itu membawa pikiran positif, dan segera tinggalkan jika itu membuat pengaruh negatif. :-)<br /><br />Matur tengkyu banget buat semua teman2, baik yang sms, comment FB, maupun yang datang langsung kerumah. Maaf jika seusia saya ini masih banyak hal mengecewakan yang saya lakukan, mohon diingatkan :-)lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-19999534628832829122011-01-02T20:13:00.000-08:002011-01-02T20:59:56.517-08:00Euforia Sepak BolaHeuheuheu.....<br />Awal liat judul sudah pengen ketawa ketiwi<br />Sepak Bola dan TIMNAS adalah 2 hal yang lagi rame dibicarakan<br />Ajang Piala AFF memang menarik<br />Saat semifinal AFF, jadwal kuliah saya kebetulan masuk, dan ada jadwal prsentasi<br />Karena saat itu hujan lebat disertai petir(alibi buat g masuk kuliah :D)<br />akhirnya saya memutuskan tidak masuk kuliah, maklum jarak rumah ke kampus cukup jauh sekitar 25-27km<br />Menurut cerita teman yang masuk, Pak Dosen sempat emosi, krn mahasiswa yg presentasi<br />terkesan asal-asalan, krn pada ribet pengen cepat pulang buat nonton Bola (Semifinal TIMNAS). Heuheuheu....<br />Adalagi yang menggelitik, kebetulan Final TIMNAS berbarengan dengan liburan semester sekolah, ketika pagi-pagi kebetulan saya jalan-jalan dengan umi ke pasar. Sesampai dipasar umi berniat membeli buah srikaya karena memang lagi musim. Eh si penjual terlihat sibuk menenangkan putranya yg kalau saya tebak usianya sekitar 4-5tahunan sedang merengek minta dibelikan kaos TIMNAS. Si ibu seperti terlihat kerepotan saat melayani banyaknya pembeli dan memarahi anaknya. Sambil mengambilkan srikaya untuk pembeli, si ibu anak tersebut sambil ngedumel, "uhhhhhh..... kapan sihhh, sekolah iki melbune?! ngisruh tok arek-arek nek preian" (saya mbatin, wow baru juga libur dpt 4 hari sudah mengeluh...anak cuma 1, g bisa dibayangkan disekolah saya ada 750 siswa dr jam 7 sampai jam 2 siang :D). <br />Ada cerita seru lagi dari bola, saat saya menjemur pakaian yang sudah saya cuci, ada ibu yang kejar segerombolan anak kecil sambil maki-maki dan membawa seember air, kurang lebihnya seperti ini, "hayooo kon, kate mlayu nang ndi? bal-balan koq gak ndelok-ndelok, umbah-umbahanku sampe rusuh kabe kenek bal". Heuheuheu<br />Saat TIMNAS melaju ke FINAL, lebih parah lagi. saat itu kebetulan saya tetap masuk kuliah, walaupun dipulangkan lebih cepat. Karena dikampus ada nonton bareng, dan masih ada beberapa dosen yang tetap menggelar kuliah sampai jam 8 malam :D. Pas perjalanan pulang, sampai di alun-alun bangil ada hal yang menarik menurut saya. Disebelah kanan ada masjid jami' yang mengadakan pengajian rutin(yang ikut mayoritas bapak2 setengah baya), sebelah kiri ada nonton bareng FINAL AFFyang sangat ramai dan bersorak-sorak :D. Selama perjalanan tak seperti biasa, jalan raya terlihat lengang, bahkan ketika sampai di alun-alun kota Pasuruan, tak ada motor satupun diparkiran, dan tak terlihat tukang parkir yang biasanya selalu ditengah jalan sambil membunyikan pluitnya, untuk menawarkan jasa parkir :D.<br />Sejuta cerita tentang euforia Piala AFF dan TIMNAS yang lainnya :), semoga tak membuat kita lalai akan terus melakukan perbaikan :-), untuk semua aspek. Karena tayangan tersebut ditonton segala usia. <br /><br />Maju terus TIMNAS<br />Maju terus persepak bolaan Indonesia<br />Jangan sangkut pautkan bola, dengan unsur politiklelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-555969723393694502010-12-26T20:42:00.000-08:002010-12-26T21:52:41.113-08:00KKM<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqCf-CvA0aTeyleREqYYKCT7p3tKyj-Y6UPBTfsrHXkUC0aaYQ0NZmpN5SP926zFar0BZgYZWfY3tTpzNmj6OJk07riROsu5TFS0MBq9f4ITL1iwX8LDYWBmI7FrmtdO5wEy2JEUY8N-Ti/s1600/raport1.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 247px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqCf-CvA0aTeyleREqYYKCT7p3tKyj-Y6UPBTfsrHXkUC0aaYQ0NZmpN5SP926zFar0BZgYZWfY3tTpzNmj6OJk07riROsu5TFS0MBq9f4ITL1iwX8LDYWBmI7FrmtdO5wEy2JEUY8N-Ti/s320/raport1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5555235896187546722" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwF0PW22cbtwlOPegbVltUI0zq9N4IJ0Ri5oKveZ2FMJHeNEI6rvIQ8YewPUA4tlQlMy-m0kzfQrrR5w0ubtJWcfvfjFuFMsNk56OzpPk_zFKIie7BWGrDj4eLDuSpa4EOrwJ96UyymNck/s1600/raport2.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 247px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwF0PW22cbtwlOPegbVltUI0zq9N4IJ0Ri5oKveZ2FMJHeNEI6rvIQ8YewPUA4tlQlMy-m0kzfQrrR5w0ubtJWcfvfjFuFMsNk56OzpPk_zFKIie7BWGrDj4eLDuSpa4EOrwJ96UyymNck/s320/raport2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5555235163828552738" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br />Musim raportan, musim pertanyaan, "mbak.... opo maneh iku KKM?", diraport anakku ada tulisan seperti itu. Hehehe, masih banyak pertanyaan tentang SKM, sekarang muncul lagi KKM sesuai keputusan menteri. disini coba saya bantu jelaskan secara gampang saja :D. KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ). <br />Setiap tenaga pengajar ( guru ) wajib membuat suatu penilaian yang matang dan dengan pengembangan yang matang pula, maka untuk itulah dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2006 tentang standar isi dan standar kompetensi. Sekolah kini mendapat keleluasaan untuk menyusun sendiri kurikulumnya yang disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ), dan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM) Sebagai salah satu komponennya. Hedeh jadi resmi bahasanya :D<br /><br />Begini-begini simpelnya, kalo dulu jaman saya SD, kan kalau dapat nilai dibawah enam itu dikatakan, nilai merah(nilai jelek). Dan nilai enam itu merupakan patokan untuk semua mata pelajaran. Nah saat ini bisa jadi nilai 6 itu adalah nilai merah(nilai jelek), dikarenakan nilai batas minimal untuk siswa, dalam tiap-tiap mata pelajaran itu berbeda. Misal untuk Mata Pelajaran TIK disekolah saya, KKMnya adalah 72, maka nilai yang dibawah 72 dinyatakan tidak tuntas atau dinyatakan belum menguasai kompetensi, atau belum tuntas. Berbeda lagi dengan mata pelajaran Fisika dan matematika, yang mempunyai nilai KKM 65. Jadi nilai dibawah 65, dinyatakan tidak tuntas/tidak menguasai kompetensi dasar mata pelajaran tersebut.<br />Itulah penjelasan secara singkat tentang KKM, menggunakan bahasa kacau saya :-D. Semoga bermanfaat, untuk teman-teman yang mempunyai anak, saudara, atau tetangga yang kebingungan ketika melihat raport sekarang bisa sampai 3 lembar tiap kali menerima. Semoga sistem tersebut dapat memacu guru utnuk terus meningkatkan kinerja :-) Aminlelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-59791372143009770302010-12-02T20:01:00.000-08:002010-12-02T20:13:25.146-08:00Nasehat (Ego) Orang TuaNasehat salah seorang bapak<br /><br />"Karena anakku adalah satu-satunya manusia dimuka bumi ini yang ingin aku lihat lebih baik"dariku"<br /><br />"Anakku adalah satu-satunya manusia yang ingin aku lihat lebih bahagia dariku dimuka bumi ini"<br /> <br /> Dengan ungkapan-ungkapan seperti itulah bapakku memulai setiap pembicaraan denganku tentang masa depan pendidikanku saat aku kecil dulu, tentang cita-citaku saat masa kanak-kanak, dan tentang pendangan-pandanganku dalam kehidupan setelah aku menjadi lelaki dewasa. Bapakku selalu mengulanginya selama 30 tahun tanpa merasa bosan atau lelah bahkan tanpa melihat kembali pengaruhnya seolah-olah ungkapan itu adalah Wahyu suci yang turun dari langit. Demi menjalankan ungkapan tersebut bapak melakukan segala cara guna mendorongku agar aku menjadi seorang engginer, dan mengulangi-ulangi ditelingaku pagi dan sore tidak jarang sambil berteriak-teriak memaki atau mungkin "mendidik".<br /><br />Walaupun aku gagal mendapatkan batasan minimal dari apa yang dia cita-citakan, Bapakku tetap tidak mau mengoreksi atau mengilangkan ungkapan tersebut. Bapakku (dan banyak bapak-bapak yang lain pada masa ini) tak pernah mau mengoreksi dirinya, memperbaiki perilaku juga tak pernah mau lebih realistis dengan dirinya sendiri juga dengan anak-nakanya, juga tak pernah mau mengaku bahwa dia hendak menggapai mimpi-mimpinya melalui anak-anaknya, dengan menghilangkan semua mimpi-mimpi khusus milik anak-anaknya.<br /><br />Seorang Ayah yang menjadi dokter hendak mewariskan nama serta tempat praktek yang dia bangun dgn keringat dan air mata kepada anaknya, seorang ayah yang pengacara menginginkan firma hukumnya tetap jaya sepanjang masa, seorang ayah yang bisnisman selalu bercita-cita agar kerajaan bisnisnya tetap langgeng dan diwarisi oleh anak-anaknya.. akan tetapi dalam banyak kesempatan hal ini merupakan kedholiman pada fihak yang lain.<br /><br />Karena aku bukan termasuk orang yang suka menangisi yang telah berlalu, serta menyesali apa yangtelah lewat, maka aku putuskan untuk menata kembali ungkapan "suci" tersebut dengan lebih baik lagi untuk kita semua (Bapak dan anak) <br /><br />Beginilah aku putuskan untuk hidup sejalan dengan "Kaidah" pribadiku yang berkata "Anakku adalah satu-satunya manusia dimuka bumi ini yang hendak aku lihat menjadi manusia yang lebih bahagia dariku, bukan lebih baik dariku!!Lebih bahagia dariku dengan caranya sendiri, pemikiranya, cita-cita dan harapan-harapanya, lebih bahagia dengan percobaan-percobaanya sendiri, dengan pandangan-pandanganya sendiri walaupun pandangan-pandangan dan semuanya itu suatu yang asing bagiku dan asing bagi generasiku.<br /><br />Aku putuskan untuk "jujur" agar aku tidak mencuri mimpi-mimpinya juga tidak "membunuh" harapan-harapanya, aku hanya akan memberikan nasehat-nasehat, arahan-arahan serta petunjuk, aku juga tidak akan menggunakan kekuasaanku untuk menjadikanya menjalani sesuatu yang tak sesuai dengan keinginannya. dan berputar-putar dalam suatu lingkungan dimana dia ada didalamnya secara tiba-tiba.<br /><br />Bahwa para professor pendidikan modern, para pemerhati kesehatan psikologis menyimpulkan sebuah penelitian penting yang mengatakan bahawa " Seorang anak yang tumbuh dalam sebuah lingkungan yang bebas, dialah yang mampu untuk berkreasi dan maju, dan menyimpulkan bahwa yang menjadi kendala penghalang bagi kreatifitas anak-anak kita serta mematikan imajinasi-imajinasi anak kita adalah larangan-larangan atau perintah-perintah yang sering dia dapatkan baik dari orang tua maupun dari sekolahan.<br /><br />Kesimpulan lain yang di ungkapkan oleh ahli tentang masalah-masalah ABG , bahwa anak-anakABG yang merasa asing diantara orang tuanya, yang berbeda jauh antara pemikiranya dgn pemikiran orang tuanya, serta tidak pernah mendengarkan apa-apa dariorang tuanya kecuali perintah-perintah yang wajib dilaksanakan, akan menjadi lebih Extrem dalam perilakunya dibanding dengan yang tumbuh ditengah-tengah lingkungan yang menjalankan prinsip Dialog diantara semua anggota keluarga.<br /><br />Bukan tujuanku disini untuk menyalahkan para orangtua kita, karna kita yakin bahwa niat mereka baik dan suci yang cukup untuk memaafkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan mereka dalam mendidik kita.Akan tetapi aku hendak memperingatkan para Orangtua muda, Bahwa kebahagiaan anak-anak kita datang dari kemampuan kita dalam menjadikan untuk lebih sadar dalam menilai dan menemukan dirinya sendiri, serta melihat semua sisi pribadinya serta mengetahui sepenuhnya tentang "pemahaman" kebebasan/kemerdekaan pribadi.<br /><br />Kebahagiaan mereka akan datang dengan cara menasehati mereka, menyinari jalan mereka, memberinya lampu penerangan yang kita nyalakan dengan minyak percobaan serta pengalaman, akan tetapi mereka sendirilah yang akan menyusuri jalan serta menanggung berbagai rintangan serta menerima hasil-hasilnya.<br /><br />Dan hal ini tak akan tercapai kecuali oleh generasi orang tua yang berwawasan yang meninggalkan rintangan-rintangan masa lalu beserta pengaruh-pengaruhnya, yang bercita-cita membangun sebuah generasi yang mampu melakukan sebuah perubahan yang kita cita-citakan dan harapkan akan tetapi dengan cara-cara mereka anak anak kita, bukan dgn cara kita<br />(dikutip dari buku "karim sadzliy", penulis sebuah buku "cinta saja tidak cukup!)<br /><br />tambahan saya kutip juga dari hasil diskusi tentang pendidikan anak :<br />dalam pendidikan anak itu ada 3 fase <br />1. diperlakukan sebagai raja = ini usia 1 -- 10 an tahun <br />2. diperlakukan sebagai pekerja/ budak = usia 10 -- 15 taunan <br />3, diperlakukan sebagai partner/ sahabat == 15 (dewasa) ------------------- keatas<br />fase pertama - sianak harus mendapatkan perhatian dan kasih sayang penuh biar kejiwaan & psikologisnya berkembang dengan baik <br />kedua - = diperlakukan sebagai pekerja , kalau salah ya dihukum ,<br />ketiga = dinasehati, kasih pilihan pilihan <br />selanjutnya biarkan dia memilih dan mempertangungjwabkan pilihanyalelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-49434829374626839722010-07-07T18:26:00.000-07:002010-07-07T18:51:30.939-07:00HIkmahBagian sebagian besar orang berfikir bahwa kehilangan sesuatu adalah petaka atau cobaan. Begitu juga buat saya saat itu. Siang itu saat saya akan berangkat kuliah dan menyiapkan tas untuk dipakai, tiba2 dompet saya raib. Padahal saya ingat betul pagi2 saat akan berangkat kerja, dompet saya berada di tengah lipatan mukena. Saya runtut lagi kejadian saat itu, tas saya letakkan di LAB tempat saya ngajar, dan ada seorg guru yg meminta saya untuk betulin PC di LAB IPS. Tanpa berfikir panjang saya tinggalkan tas saya, saat itu ada siswa yg sedg ujian praktik dan ada 2 siswa kelas XII yg pinjam kompie saya untuk mengirim tgs akhir. Saya tidak ingin suudzon kepada siapapun, saya cm berfikir bahwa dompet saya bener2 hilang. Esoknya saya urus surat keterangan hilang kekantor kepolisian, SIM, STNK, KTP, ATM,memory card dan sejumlah uang( yg akan saya tabung untuk byr kuliah bulan depan). Ketika saya memutuskan untuk bercerita dgn orang rumah ayah dan ummi bilang saya kurg hati2, saya juga berfikir spt itu sambil tersenyum simpul, wlpn otak tetep berfikir "lari kemana tuh dompet". Teman2 saya ada yg ksh komentar mulai dari, "sabar lel, pasti ono hikmahe", "dompet itu bukan rejekimu lel", "diingat lagi pelan2 ilangnya gimana", "lagian ngapain pake ilang2in dompet segala, kurg kerjaan banget",komentar itu bikin saya dikit ketawa dan mbatin, "prasamu aku seneng opo kilangan dompet" :D. Satu komentar yang bikin saya terhenyak dan sempat menetsekan air mata "kurang amal kowe lel, makane iso ilang kabeh ngono", saya tetep berusaha tersenyum saat itu, wlpn pikiran kacau. Dari kejadian itu saya sempat mengalami perubahan, dikit2 kalau lihat tas pasti memastikan bahwa dompet saya ada di tas, 3 minggu saya jd kurg bs tidur, tiap tertidur sekitar satu jam sering terbangun seakan2 saya menemukan dompet itu, dan pikiran saya berputar2 untuk memastikan dimana keberadaan dompet saya. Yang bikin saya agak stress wkt itu, krn bulan depan saya harus byr kuliah, uang ada didompet itu dan belum lagi saya harus urus STNK, SIM dan KTP baru.<br />Minggu keempat Saya mendapatkan rizki yg bener2 tanpa diduga sama sekali datangnya, Subhanallah banget pokoknya, sehingga saya bisa urus semua surat2 yg hilang, terutama untuk urus STNK yg cukup mahal bagi saya. Sebulan berikutnya saat saya akan byr kuliah, saya mendapat rizki sejumlah uang saya yang hilang saat itu. Alhamdulillah banget, tak henti2nya saya ucapkan syukur, perlahan2 semua kembali seperti semula, bahkan lebih baik, krn saya mendapatkan pengalaman berharga. Bulan ketiga malah saya mendapatkan beberapa hal yg bener2 luar biasa, 1.UAS kuliah saya berjalan lancar, 2. saya mendapat reward dr atasan atas kinerja berupa printer baru yg jauh lbh bgus dr printer saya yg lama dan rusak, 3. Saya mendapatkan rizki yang jumlahnya diluar dugaan fikiran saya. <br />Subhnallah.... Subhanallah... Alhamdulillah.... Alhamdulillah... Hanya kata2 itu yg terucap saat itu, jika memang semua masih rizki kita, tak akan kemana. dan saya yakin Allah mempunyai cara tersendiri untuk memberikan sesuatu kepada umatnya, baik diberikan sesuatu dulu(spt kehilangan sesuatu) baru diberikan rizki yg luar biasa. Sehingga hambanya bisa lebih banyak bersyukur. Satu lagi pesan berharga dr teman saya yang saat itu sempat bikin saya menangis :D "ojo lali sodakoh". Insya Allah<br />Semoga kita semua digolongkan orang-orang yg selalu beriman, bertakwa, dan mampu bersykur atas apapun yg menimpa kita...<br />Wallahua'lam<br />Semoga cerita singkat ini, bisa menjadi bahan sharing untuk kita semua<br />Aminlelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-39315644705507434752010-05-04T23:40:00.000-07:002010-05-04T23:45:46.287-07:00Es Creamseorang anak kecil berusia 10 tahun memasuki toko es cream<br />lalu duduk di meja yg ada dan bertanya kpd pelayan<br />brpkah harga es cream mocca ini ?<br />5 dollar jwb pelayan<br />anak kecil itu mengeluarkan uang dr sakunya, kemudian meyimpanya kembali <br />lalu kembali bertanya kalao tanpa mocca brp ?<br />4 dollar jewb pelayan<br />saat itu , pengunjung mulai rame<br />semua menunggu ada kursi yg kosong ntuk menikmati es cream<br />dan tampak pelayan mulai tak sabar melayani anak kecil yg berubah2 pesanannya dan banyak pertanyaan <br />aku akan beli es cream biasa tanpa mocca<br />kemudian pelayan melayani dan dibayar lalu si anak pergi ...<br />setelah si anak pergi , pelayan<br />saat itu , pengunjung mulai rame<br />semua menunggu ada kursi yg kosong ntuk menikmati es cream<br />dan tampak pelayan mulai tak sabar melayani anak kecil yg berubah2 pesanannya dan banyak pertanyaan <br />aku akan beli es cream biasa tanpa mocca<br />kemudian pelayan melayani dan dibayar lalu si anak pergi ...<br />setelah si anak pergi , pelayan mendapati bahwa dimeja itu tertinggal 1 dollar <br />dia taak menyadari / telat menyadari .. bahwa anak kecil itu bertanya2 ttg harga mocca<br />demi memberinya uang lebih sbg tip <br />-----------------------------<br />sering kita merasa terganggu atau emosi jiak menghadapi pertanyaan <br />pdhl orang2 itu begitu kita hormati dan cintai <br />akan tetapi ketergesa-gesaan kita dalam menilai<br />sering kita salah dlm mengambil keputusan ttg seseorang sering kali kita menyadari <br />bahwa keputusan yg kita ambil salah dikemudian hari <br />sering kita tak mempunyai kesabaran ntuk memberikan kesempatan pd orang lain<br />sering kita berburuk sanngka padaorang disekitar kita <br />baek dlm lingkup pekerjaan <br />maupun rumah tanggalelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-73371101793558180472010-05-03T23:43:00.000-07:002010-05-03T23:47:51.202-07:00Rumahsuatu hari <br />ada seorang yang merasa bosan dengan rumah yang sudah puluhan tahun dia tinggali dengan keluarganya <br />dan dia bermaksud ntuk menjual rumah tersebut<br />untuk kemudian membeli rumah yag lebih bagus dan besar <br />untuk keperluan ini <br />dia meminta jasa agen iklan <br />untuk membuatkan iklan agar menarik minat para pembli <br />setelah dilakukan observasi di rumah tersebut<br />kemudian sang agen iklan membuat dan menulis redaksi iklanya <br />pertama kali disebutkan tentang luas rumah <br />posisi rumah <br />pemandangan ,<br />dsb dsb <br />hingga sangat menarik <br />setelah "sketsa" itu jadi , sebelom di cetak <br />sang agen lapor ke tuan rumah yg hendak menjualnya <br />setelah dibacakan<br />pemilik rumah tercengang <br />"inilah rumah yg selama ini aku idam idamkan”<br />dibacanya iklan itu berkali2 <br />ditelitinya rumahnya <br />sudah cocok <br />itulah rumah yg dia idam idamkan <br />akhirnya dia berkata kepada sang agen iklan <br />kalau ini rumah yg aku cita-citakan <br />untuk apa aku jual <br />sekarang aku tak jadi menjualnya, rumah ini begitu indah dan nyaman .....<br />--------------------<br /><br /><br /><br /><br />apa yg bisa kita ambil dari tulisan diatas ???<br />kita sering lupa <br />atau berlagak lupa bahwa kita sudah memiliki segalanya <br />hanya karna kita selalu berharap dan membandingkan dengan segala yg ada diatas kita <br />kita sering tak sadar <br />bahwa apa yang ada pada kita sudah sangat luar biasa<br />apa yang harus kita lakukan adalah mensyukuri yg ada <br />seorang bijak pernah ditanya ... dimanakah kebahagiaan itu berada ?<br />dia menjawab ,kebagiaan ada didalam hati orang-orang yang ridholelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-5144926011768942622010-05-03T23:40:00.000-07:002010-05-04T23:49:40.665-07:00Pohon ApelSuatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu berlalu begitu cepatnya,hingga sang anak tadi tumbuh beranjak remaja. Sang anak tadi mulai jarang bermain-main dibawah pohon tersebut. Pohon itupun merasakan kesedihan karena tak lagi melihat anak kecil itu bermain dibawahnya. tak ada lagi tawa riang sang anak yg bisa didengarnya, tak ada lagi senyum manis yang bisa ia ilhat dari bibir anak tersebut. Suatu hari sang anak kembali ke bawah pohon apel,tapi kali ini dengan wajah yang murung. Kesedihan jelas tergambar diwajah anak tersebut. Sang pohon yang melihat sang anak bermurung durja seperti itu ingin menghiburnya..<br />"Marilah kemari. Kita bermain seperti dulu". Ajak sang pohon dengan lembut.<br />"aku bukan anak kecil lagi, untuk bisa bermain-main denganmu" Jawab sang anak ketus. <br />"Aku butuh mainan seperti anak-anak lain seumurku. karena itu aku butuh uang tuk beli mainan" Lanjut sang anak. <br />"Aku tak punya uang sepeserpun, tapi aku masih mempunyai buah apel yang manis dan segar yang bisa kau jual untuk mendapatkan uang dan membeli mainanmu" Ucap pohon menawarkan bantuan tuk sang anak. Anak tersebut tersenyum bahagia mendengarnya. Ia pun segera memetik buah apel dari pohon tersebut dan kemudian menjualnya dipasar. Dari uang jualan apel tersebut,ia dapat membeli maian yang selama ini diidam-idamkan. Ia senang dan merasa puas karena keinginannya terpenuhi. Akan tetapi setelah kejadian tersebut sang anak kembali lupa dengan pohon apel. Sang pohon kembali bersedih. <br /><br />Tak lama berselang, sang anak tersebut datang kembali dengan wajah murung seperti kejadian yang lalu, tapi kali ini ia sudah beranjak jadi lelaki dewasa dan berkeluarga. Dan kali ini dengan masalah yang berbeda. Dialog kembali terjadi antara sang anak dan pohon apel. <br />"Ada apa..kenapa wajahmu bersedih lagi?" Tanya pohon apel.<br />"Aku ingin membuat rumah untuk keluargaku" Jawab lelaki tersebut. <br />"Apa yang bisa kubantu? Bagaimana jika dahan dan rantingku yang kau ambil untuk dijadikan rumah bagi keluargamu?" Sang pohon kembali menawarkan dirinya untuk membantu permasalahan lelaki tersebut. Lelaki itu pun tersenyum dan bernafas lega. Akhirnya ia bisa membuat rumah yang nyaman sebagai tempat berteduh dan perisitrahatan keluarganya. Lelaki itu pergi dalam waktu yang lama. Kembali pohon apel itu dilanda kesedihan. <br /><br />Setelah sekian lama, lelaki tersebut kembali lagi. Kali ini ia sudah tua. Entah ia sudah merasa bosan dengan kesehariannya. Ia pun ingin menyendiri disebuah pulau. Lagi lagi pohon apel menawarkan batang pohon untuk dijadikan sampan,agar lelaki tersebut bisa berlayar ke pulau impiannya. Lelaki itu pun segera pergi ketika sampan tersebut sudah jadi. Ia kembali pergi dalam waktu yang lama. Lagi-lagi ---dan berulangkali---- pohon itu dilanda kesedihan karena lelaki tersebut. Setelah sekian lama berlayar dan pergi meninggalkan sang pohon,lelaki itu kembali lagi. Kali ini ia terlihat tua dan lelah. Rambut dan jenggotnya sudah dipenuhi uban dimana-mana. Pohon apel kembali bahagia melihat lelaki itu. Ia menyambut kepulangan lelaki tersebut dengan penuh suka-cita. Dan seperti biasa, ia mau mengajak lelaki tersebut bermain, tapi sebelum ia menawarkan diri untuk bermain, pohon tersebut mendadak teringat sesuatu. Ia sudah tidak bisa memberikan buah apel ataupun keteduhan. Dahan dan batang pohonnya sudah dipangkas semua. Yang tersisa tinggal pangkal pohon. Lelaki itu pun ternyata sama, Ia sudah tidak peduli lagi dengan buah ataupun keteduhan yang dulu dirasakannya waktu ia kecil. Bahkan ia tak memperdulikan lagi hiruk-pikuk dunia. Ia lelah. Badannya pun sudah lemah dimakan usia. Yang ia butuhkan adalah ketenangan dan kasih sayang. Kembali pohon apel itu menawarkan dirinya yang tingal pangkal pohon untuk dijadikan alas peristirahatan lelaki tersebut. Laki-laki itu pun duduk dipangkal pohon apel. Pohon apel pun menyambutnya dengan gembira yang tak bisa dilukiskan. Sang pohon hanya bisa tersenyum bahagia. <br />-----------------<br /><br /><br /><br /><br />Tahukah kita siapakah pohon apel itu?? Ia adalah orang tua kita.Ketika muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu. Ketika kita tumbuh besar, meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua akan selalu ada untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Kita mungkin berpikir bahwa si anak lelaki telah bertindak sangat kasar pada pohon itu. Mungkin begitulah cara kebanyakan dari kita dalam memperlakukan orangtua kita sendiri. Cerita ini tak dimaksudkan untuk menggurui siapapun. Bahkan cerita ini sudah banya yg baca. Catatan ini sekedar untuk mengingatkan diri pribadi, sebelum kita mulai merasa terusik dengan orang tua kita ---apapun kondisinya, bawel, sudah uzur dst,--- ada baiknya kita kembali mengingat apa yang orang tua kita berikan dan apa yang kita berikan buat orang tua kita..setimpal-kah? <br /><br />Terima kasih buat gus'e a.n Nur Fathony Ma`shoem diFb dan "mulanira" diMirc #inklusif @dal.net yang telah membaginya di room. Catatan ini sengaja disadur kembali ke blog untuk mengingatkan diri pribadi akan pengorbanan,cinta dan kasih sayang orang tua.untuk mengingatkan diri pribadi akan pengorbanan,cinta dan kasih sayang orang tua.lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-89733048993741927472010-05-02T18:14:00.000-07:002010-05-02T19:27:10.648-07:00PengalamanBismillah<br /><br />Hemmmm... Rupanya Allah sedang menguji saya. Dua minggu lalu dompet saya yg berisikan STNK, SIM, KTP, ATM, dan sedikit uang raib. Sudah saya selesaikan membuat laporan kehilangan dari kepolisian, dan saya mencari info untuk cara mengurus STNK dan SIM baru, ternyata lumayan membutuhkan waktu dan biaya yang cukup banyak(banyak menurut versi saya).Sepetinya kehilangan dompet itu sempat membuat pikiran saya kacau, terbukti sudah dua minggu sampai kemarin malam saya mengalami insomia alias susah tidur. Ketika mencoba untuk memejamkan mata, tiba2 gambaran dompet saya seakan melintas, hehehe lebay ya.... <br /><br />Sebetulnya dalam doa, saya berusaha untuk bisa mengikhlaskan, tapi entah mengapa seakan-akan bayangan bisa diketemukan dompet itu bisa menguasai pikiran saya. Kehilangan dompet disaat-saat yang rawan saya membutuhkan biaya tuk kuliah semester depan. Mungkin itu salah satu alasan kenapa harapan bisa kembalinya dompet itu seakan akan terus menghantui. Tapi saya tahu itu tidak baik, dan terus berusaha untuk meyakini, bahwa Allah mempunyai rencana yang dasyat di balik itu.(<span style="font-weight:bold;">"Jangan kau kejar bintang yg lari karena langit tak pernah sepi dari bintang, karena kau tak pernah tau bahwa dilain kesempatan engkau mendapatkan bulan"</span>). Buktinya saat-saat dompet saya hilang, 10 teman saya kuliah tak henti-hentinya membuat saya tersenyum lebar, karena cerita-cerita mereka. Sampai ada yg buat program pencarian dompet pake VB dan di share di FB. Tertawa saya melihat ulah mereka. Ada lagi kejadian yg lucu, saya baru inget kalau ternyata BPKB motor saya belum diambil mulai setahun lalu. Banyak pengalaman dari hilannya dompet itu, saya ditegur untuk tdk lalai, pengalaman ditanya2 polisi untuk mengisi BAP, urus gesek-gesek rangka motor ke kantor SAMSAT, dan banyak lagi. Harapan saya sekarang, saya ingin bisa benar-benar ikhlas atas kejadian itu, dan survive dengan kehidupan yang mendatang. Dan semoga dalam tiap langkah saya senantiasa medapatkan Ridho Allah.<br /><br />Buat semua keluarga, teman, sahabat yang telah banyak memberikan support sama saya, terima kasih banyak,Maaf jadi merepotkan ^_^. (<span style="font-weight:bold;">Sahabat sejati laksana bintang tak selamanya bisa saya lihat, akan tetapi saya tetap yakin bahwa bintang itu ada dilangit</span>)lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-84623868909192340702010-02-17T18:15:00.000-08:002010-02-17T18:52:55.431-08:00SYUKUR<blockquote>Seperti sore tepat pukul 15.45, aku melangkahkan kakiq tuk berangkat ke TPQ.. Rutinitas sehari-hari untuk membantu mengajar. Usia anak didikku disana berkisar 4-6 tahun. Hari minggu adalah jadwal anak2 untuk praktek sholat rawatib berjamaah. Kebetulan kelasku(kelas 1) bergabung dengan kelas 2, 3 dan 4, untuk sholat berjamaah. Untuk kelas 5,6 Madin mereka pelajaran seperti biasa. Ketika itu ustadzah Ain, menginstruksikan agar anak2 mempraktekkan sholat ashar. Dengan diawalin adzan dan iqomah, ada anak yg memang sudah gilirannya untuk menjadi imam, maju kedepan untuk melihat rapinya barisan makmum. Setelah barisan makmum dianggap sudah rapi, imam memulai untuk memimpin sholat berjamaah. Saya dan ustdzah2 yang lainnya berkeliling membetulkan gerakan dan posisi sholat anak2 jika ada yang kurang benar. Setelah rokaat kedua mata saya tertuju pada seorang anak perempuan yg pada saat sujud, posisi kakinya miring kekiri tidak berposisi selayaknya posisi kaki ketika sujud. Saya perlahan dekati dan berniat membetulkan posisi kaki anak itu. Tetapi tiba2 tangan saya bergetar, dan hati saya terhentak, ketika memegang kaki anak itu. Kaki dia disamping tertutup mukena, masih ditutup menggunakan kaos kaki hitam. Ada satu lagi, kaki yg saya pegang bukan kaki yg pada umumnya yg bertulang dan ada daging yg menempel, tetapi kaki itu keras sekali. Dan persaan saya mengatakan bahwa itu bukan kaki, dan bukan gips yg biasanya dipakai untuk kaki palsu, tetapi itu "kayu" yg hanya dibentuk model kaki, tetapi permukaan kayu itu masih kasar, sehingga saya dapat merasakan betul itu. Bercampur aduk rasa bingung, penasaran, dan berbagai pertanyaan yang terlintas difikiran saya. Ingin sekali saya bertanya, "kenapa dengan kakimu nak?" Tetapi niat untuk bertanya itu saya urungkan, melihat dengan sigap dia berdiri untuk melanjutkan sholat ke rakaat berikutnya. Sambil berlalu dari posisi itu, saya berjalan untuk melihat anak-anak yang lain, tetapi pikiran saya tetap masih terfokus disitu. Setelah sholat berjamaah dan doa selesai, mata saya tertuju pada anak itu, dan dia memang pendiam. Lebih memilih untuk tidak bergurau dengan teman-temannya. Saat dia memasuki kelasnya, saya lihat bagaimana dia dengan berjalan tertatih-tatih agar bisa berjalan bersama teman-temannya. Ironisnya lagi saat pulang saya liahat dia menaiki sepeda "jenki"(istilah jawa) dengan terlebih dahulu mengayuh menggunakan satu kaki. Baru saat sepeda dan posisi dia sudah pas, kaki yang satunya dia gunakan untuk penstabil. Jelas itu sangat membuka fikiran saya. Anak sekecil dan memiliki kondisi fisik seperti itu mampu berjuang terus untuk maju dan mencari ilmu. Ya Allah... Sungguh aku bersyukur kepadaMu, dan jadikanlah hamba insan yg memiliki hati yg sabar dan ikhlas. Harapanku, semoga dia menjadi anak yang solihah, kuat, membagiakan orang tua, dan mampu menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia...Aminnn Ya Rabb...</blockquote>lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-54125613383754301332010-01-20T16:40:00.001-08:002010-01-20T16:40:56.238-08:00--- permintaan maaf pada kehidupan dunia ini ---aku minta maaf pada teman temaku :<br />karena aku telah menangis saat mereka berbahagia<br />karena aku telah tertawa saat mereka bersedih<br />karena aku telah berteriak dengan lantang saat mereka sedang tenang<br />karena aku cuman bisa diam saat mereka membtuhkan uluran tangan<br />karena aku tetap pada tempatku saat mereka semua pergi<br />karena aku pergi saat mereka sedang berkumpul dan saling bertemu<br />aku minta maaf kepada mereka karena aku meninggalkan mereka disaat mereka membtuhkan bantuanku<br />aku minta maaf kepada hati /perasaanku<br />karena aku telah membuatnya capek dan lelah disaat saat aku jatuh cinta<br />aku memberinya rasa sakit disaat aku sedang bersedih<br />aku minta maaf pada realita (kehidupan)<br />karena aku telah menolaknya dgn sepenuh paksaan<br />karena aku telah menutup mataku (pada realita) saat masa masa sulit ku hadapi<br />karna aku telah melupakanya .. bahwa realita kehidupan adalah tempat belajar (madrasah) yang paling tepat agar aku bisa menjadi lebih bijaksana saat menghadapi waktu2 sulit<br />aku minta maaf pada "mimpi-mimpiku/cita citku”<br />karna aku telah meninggalkanya tanpa permisi<br />karena aku selalu berputus asa ketika menghadapi cobaan2 dalam merealisasikanya<br />betapapun pahit dan sakitnya waktu yang aku jalani , aku selalu bilang bahwa akulah orang yang paling bahagia<br />sementara cita2 itulah yang mendorongku ntuk selalu memperjuangkan harapan-harapanku tanpa pernah berputus asa<br />cita cita itu pulalah yg selalu menyertai kehidupanku hingga aku dewasa<br />walaupun begitu ...<br />cita-cita ku tak pernah mengeluh dan selalu berkata pada diriku bahwa aku akan setia menyertai kehidupanmu<br />aku minta maaf kepada kebahagiaanku<br />karna aku selalu merindukan kesedihan2<br />dan aku selalu membawanya (kesedihan) dalam lembaran2 hidupku<br />aku selalu rindu ntuk menangis karna aku "belajar" hal itu dari ibuku<br />aku selalu rindu tuk berkata 'Ah" karna hal itu bisa membakar sikap egoisku<br />aku merindukan "luka" karna luka itu bisa aku gunakan ntuk menambal pakaianku yang lubang<br />aku selalu rindu ntuk "Diam" disaat aku sakit, karna hal itu bisa menjaga kehormatanku<br />maka dari itu ... maafkan aku wahai kebahagianku karna aku selalu menjauhkanmu dari kehidupanku<br />Aku minta maaaf pada ibuku :<br />karena beliau merasakan sakit saat melahirkanku<br />yang selalu begadang pada saat pertumbuhanku dan demi mendidikku<br />yang menangis disaat melihat aku menangis<br />yang berbahagia disaat melihat aku tertawa<br />yang selalu menahan diri dan selalu bersabar dalam menghadapi kenakalan kenakalanku<br />yang selalu melupakan dan memaafkan kesalahan-kesalahanku dan selalu mengingat kebaikan-kebaikan yang aku perbuat (sekecil apapun)<br />Aku minta maaf pada kehidupan ini<br />ketika aku menuduhnya sebagai suatu yang keras dan berat<br />aku juga minta maaf pada air mata yang aku biarkan membeku dikelopak mataku<br />juga minta maaf pada kenangan kenangan yang selalu aku ingat ingat padahal aku telah menguburnya dalam dalam<br />Aku minta maaf pada kaata MAAf<br />karna aku selalu menggunakanya ntuk menutupi kekurangan serta kelemahan kelemahankulelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-8500071194637635922009-05-18T17:44:00.000-07:002010-02-17T17:48:03.808-08:00SMAGA CUP IVAkhirnya kelar juga event smaga cup...Pembukaan acara terbilang lancar, tp saat penutupannya diwarnai hujan lebat, akhirnya anak2 OSIS muncul ide gila tuk bermain lumpur2...hehehe<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNhn2xb8aFJGEwfRTV7opS1QiDl4wjJa5EwzCbQAchO-vuczwlVKwgiUh-DJ6aV6uG_0uzJtgZErqBiew6RID7BGBf4UMVmc6SvYwJ4MCbYRIoKINR9z_p82dGI5Lx2OF7EHLHrBr0uG5m/s1600-h/IMGA0272.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNhn2xb8aFJGEwfRTV7opS1QiDl4wjJa5EwzCbQAchO-vuczwlVKwgiUh-DJ6aV6uG_0uzJtgZErqBiew6RID7BGBf4UMVmc6SvYwJ4MCbYRIoKINR9z_p82dGI5Lx2OF7EHLHrBr0uG5m/s320/IMGA0272.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5337370919058401634" border="0" /></a>Foto ide gila anak2 OSIS saat hujan lebat diacara penutupan event SMAGA CUP IV...jangan main2 lumpur dunk nak!!!...Padahal dibelakang mereka juga terdapat guru2 yg tergabung dalam panitia event itu...<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoz6zDl7dg9VDq3y6w0kxUeYbeDdMCUqa2eIDXaKOIxJe1qztmY7pYjRZzq1QAOwkoT4JrlrGXQIH4fVg0wNwANL2-md0LSyuiiLh59X4EJPoGvuJUppUGVHfCkyVqimdSLGAyvxkOL5Eh/s1600-h/IMGA0235.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoz6zDl7dg9VDq3y6w0kxUeYbeDdMCUqa2eIDXaKOIxJe1qztmY7pYjRZzq1QAOwkoT4JrlrGXQIH4fVg0wNwANL2-md0LSyuiiLh59X4EJPoGvuJUppUGVHfCkyVqimdSLGAyvxkOL5Eh/s320/IMGA0235.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5337369801632135442" border="0" /></a>Juara II TIM putra dr SMKN1 Pasuruan<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxU19r6GvZehDb1j10RLhe7Lf6oRG6D2rWx1feqaC4DBgAcb-UHYjKTbnJwm_TLtKs235zM3MHQ9FDeW5zsfweJdbJ8nQNPsxo0BLAGx5sbSlH0Fk45FroNbxSSJ_YkbLIya3eyjHz2Wci/s1600-h/IMGA0247.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxU19r6GvZehDb1j10RLhe7Lf6oRG6D2rWx1feqaC4DBgAcb-UHYjKTbnJwm_TLtKs235zM3MHQ9FDeW5zsfweJdbJ8nQNPsxo0BLAGx5sbSlH0Fk45FroNbxSSJ_YkbLIya3eyjHz2Wci/s320/IMGA0247.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5337368353385862626" border="0" /></a>Gabungan Juara I dan II dr SMA 2 Prolink, dan SMA 1 Kejayan<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0mIQPaN3jIZcEXs54MLgFohH38URBjTbMub_f5R2kefuc1VGxilqeZ04gyHASBECRrs0VV7tNhJ4JILdkWS8-KtTSZ8UkeULQS_yVDmnP7oXaYWAAqwlBYQPaqRWrMYMDnw0AUc-2xHPr/s1600-h/Guru2+SMAGA.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0mIQPaN3jIZcEXs54MLgFohH38URBjTbMub_f5R2kefuc1VGxilqeZ04gyHASBECRrs0VV7tNhJ4JILdkWS8-KtTSZ8UkeULQS_yVDmnP7oXaYWAAqwlBYQPaqRWrMYMDnw0AUc-2xHPr/s320/Guru2+SMAGA.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5337333392925820226" border="0" /></a>Foto guru2 SMAGA saat pembukaan event smaga CUP<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihNURrklIj8P0c3rlbOfAal5_Ugj8mrF6iaRf_jI-HQI5pYIvvWO-y-845FZ2EtvkckNy8kxUZ0W3oFCCdwj758gYGvO2lgllwBotO5td3RoRyxFb5wf0njF091GTZs0FT693h3lFmAlG9/s1600-h/Sang+Ketua+Osis+Gy+Santai.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihNURrklIj8P0c3rlbOfAal5_Ugj8mrF6iaRf_jI-HQI5pYIvvWO-y-845FZ2EtvkckNy8kxUZ0W3oFCCdwj758gYGvO2lgllwBotO5td3RoRyxFb5wf0njF091GTZs0FT693h3lFmAlG9/s320/Sang+Ketua+Osis+Gy+Santai.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5337332467703018738" border="0" /></a>Sang ketua OSIS (tengah2) saat menikmati segelas mie, samil menyaksikan turnamen yg sedang berlangsung...<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiflN0s_TTdXT1l52kJGwxe1Fw3dtMHkZuzwHLAo5qc0o4IMD_mevLqmRyMb04FQVzUlV6ZrQQ00_HPut02h0s5HL5hohyphenhyphenGyAcm4z582iHQCUpBetKMQT_Oq7xGiwhXyeoJvJnPJOexy-G7/s1600-h/IMGA0060.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiflN0s_TTdXT1l52kJGwxe1Fw3dtMHkZuzwHLAo5qc0o4IMD_mevLqmRyMb04FQVzUlV6ZrQQ00_HPut02h0s5HL5hohyphenhyphenGyAcm4z582iHQCUpBetKMQT_Oq7xGiwhXyeoJvJnPJOexy-G7/s320/IMGA0060.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5337331773982841922" border="0" /></a><br />Seni tari salah satu ajang kreasi siswa...saat acara pembukaan SMAGA CUP IVlelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5479542749236172021.post-38726751288933633862009-04-27T18:46:00.000-07:002010-02-17T18:15:03.575-08:00Tugas Akhir yang Berliku<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgin7JweTNjJ26mMfnURld48M56jMRnAXvo_CoiM9XODymSsVpEj1cIMVzElF9dUfpNzPXRG8qCPUNTBmcAEevFotrNcM2_tGkqW9E4lq0ml3ef7i3vI98QXXnr9T8sWeD4oKKIA2PS3daX/s1600-h/LPIC1320.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgin7JweTNjJ26mMfnURld48M56jMRnAXvo_CoiM9XODymSsVpEj1cIMVzElF9dUfpNzPXRG8qCPUNTBmcAEevFotrNcM2_tGkqW9E4lq0ml3ef7i3vI98QXXnr9T8sWeD4oKKIA2PS3daX/s320/LPIC1320.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5329580527678740242" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqHFodLqf810BdFE14q1L1QUDdYQ2HZYPc-hFI6zIsuztPQ5r8UzgfXIwCTeg7CX6vq4CCLdHsSjgwKQ8P8-P2aXL-zV8flr1XT4-fvYegcpY-rKX_zSsS2Qm9Qu-EWuPqzHunx4o4f7ix/s1600-h/LPIC1300.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqHFodLqf810BdFE14q1L1QUDdYQ2HZYPc-hFI6zIsuztPQ5r8UzgfXIwCTeg7CX6vq4CCLdHsSjgwKQ8P8-P2aXL-zV8flr1XT4-fvYegcpY-rKX_zSsS2Qm9Qu-EWuPqzHunx4o4f7ix/s320/LPIC1300.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5329577177870580898" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6qjpf6E9jp4CTsDQbkm4i-j9NA9AwNGyhyphenhyphen0_nC0l5Xghu3YQLT0DByN6KKWw2vnvBsXK5bsogfCYPhW1i0fZXgNGn5pwYJcd4P2WcvEPIDuFE3dagHXyDCthC08FL5htXcc6SYrAiWbFE/s1600-h/LPIC1295.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6qjpf6E9jp4CTsDQbkm4i-j9NA9AwNGyhyphenhyphen0_nC0l5Xghu3YQLT0DByN6KKWw2vnvBsXK5bsogfCYPhW1i0fZXgNGn5pwYJcd4P2WcvEPIDuFE3dagHXyDCthC08FL5htXcc6SYrAiWbFE/s320/LPIC1295.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5329575716100234818" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Tugas Akhir...Awal mengerjakan alhamdulillah lancar, dan sampai terakhir lancar dan sangat berkesan...Awal mengerjakan TA aq ribet dengan mencari literatur, dan teman2 yg paham akan judul TA yg aq buat...lanjut cerita ada pengumuman dr KaJur kalo sidang TA jadwalnya diajukan. Akhirnya rada ngebut ngerjakannya...Apalagi wkt itu dosen pembimbing meminta segera menyelesaikan agar bisa jd penyemangat temen2 yang lainnya...Setelah revisi seharian bolak balik terus malang-pasuruan ampe g tidur2 ngeprint dikantor ampe jam 3 pagi dikantor, krn printer dirumah rada trouble. Pagi jam 6 berangkat kemalang lagi, habis itu jam 8 Acc ujian TA, daftar sidang ampe siang, hbs itu kerumah temn krn besok paginya mo jemput 2 kakakq yg akan silaturahim ke pasuruan. Dirumah temn rame bget krn ada 2 sodaranya yg dtg...lely ngobrol2 ampe malem kenalan ama sodara2 fajar yg asik2 banget, kenal sehari dah seperti kenal yg dah lamaaa bget, hbs tuh tidur, besok pagi setelah sarapan lely berangkat jemput mbak2q yg dr JKT ama semua temen2...habis tuh kita ke pasuruan, nyampe pasuruan, makan siang truss kita keluar ke banyubiru...Habis itu mampir makan sore ke lesehan BuAnis..habis itu magrib pulang buat presentasi buat besok sidang TA, mbak2q pada istirahat, kelar buat presentasi ampe jam 11 malem, jam 12 tidur, bsoknya jam 7 pagi aq, aini, dan 2 mbakq(mbakshanti ama mbak yuli) pergi kemalnag lagi buat sidang TA(aq ama aini), setelah kita sarapan rawon. Nyampe dimalng aq langsung dapat panggilan sidang, setelah diumumin lulus, dilanjutin aini yg sidang, dan g lupa 2 mbakq itu ikut menemani kita...Jadi sungkan, tapi seneng juga, sidang TA dengan 2 TIM sukses dr Jakarta(g mau kalah ama Caleg) hehehe....setelah itu sorenya aq ama rombongan temen2 nganterin mbak yuli ama mbak shanti ke stasiun..Qt tunggu kedatangan mbak2 selanjutnya di pasuruan, dan g lupa tunggu kedatangan kita di jakarta setelah kita selesaikan tgs kita jd operator PSB(penerimaan siswa baru) online.<br /></div><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dyndDMvKcPy89m0WpJRorMSKuV5WY6lfwF69mg5ASqmeZErKpCAJ_Gb934-8_ccUVDTAz6xhPMyHxMAqCegTg' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe>lelyhttp://www.blogger.com/profile/04652556813018463560noreply@blogger.com4