Minggu, 18 Desember 2011

"Hajian"

Awal saya nulis ini ketawa ketiwi... koya ya judulnya Hajian :D
Alhamdulillah bulan ini saya dapat menikamati kebersamaan keluarga lagi
tidak perlu sendirian lagi dirumah
Ayah dan ummi saya tepat 40 hari sebelumnya menjalankan ibadah Haji
Nah saat datang, memang tamunya luar biasa banyak, sampai 2 minggu
Nah dari banyaknya tamu yang datang, saya merasakan ada cerita berkesan
dari pasangan suami istri yang datang kemarin kerumah
Beliau menceritakan pengalaman saat suaminya menunaikan ibadah Haji
begini ceritanya :

Suami istri itu merupakan keluarga bahagia, begitu yg bs saya nilai dr cerita mereka berdua, sang suami bekerja sebagai tukang becak, dan jika sesekali menjalani sebagai tukang batu, jika ada yg memerlukan tenaga beliau
Nah, istrinya tersebut teman ummi saat mondok di Pasuruan.
Saat suatu saat sang istri yang sedang mengikuti pengajian di pondok, terngiang dengan kata-kata yang diucapkan ustadzahnya. Beliau menyampaikan bahwa Hukum Berhaji adalah wajib bagi yang "mampu". Nah kata mampu beliau jelaskan panjang lebar, inti yg saya tangkap, bahwa "mampu" yg dimaksud tergantung penialian kita sendiri, dimisalkan jika suami memberi nafkah belanja seribu rupiah, maka sisahkan seratus rupiah/hari untuk menabung biaya Haji. Nahhh dari penjelasan tersebut si istri mulai menabung sedikit demi sedikit dr jatah belanja yang diberikan suaminya.
Suatu saat setelah beberapa tahun sejumlah uang tersebut terkumpul cukup banyak, kurang sedikit lagi cukup untuk biaya haji. Tapi dari kegiatan tersebut si suami tidak tahu bahwa tabungan itu untuk biaya hajinya, karena setahunya hanya si istri menabung dengan rutin. Disamping menabung dengan menyisihkan uang dari jatah belanja, si istri juga menabung dr uang yang dia terima dari honor saat dia mengajar mengaji, serta "jimpitan" mengumpulkan beras sedikit demi sedikit yang diletakkan didepan rumah.
Singkat cerita keluarga tersebut mengalami musibah, becak yang digunakan si suami untuk mencari nafkah yang biasa diparkir didepan rumahnya tiba2 raib, dan televisi yang digunakan untuk hiburan dirumahnya terkena petir. Seketika si suami seperti stres, seminggu dia tidak bekerja. Dan di minggu pagi si suami mengobrol dengan istrinya, dia memberanikan diri bertanya tentang tabungan istrinya. Seperti ini cuplikan percakapannya.Versi asli bahasa jawa, sudah mengalami translate :D
"Buk sebelumnya bapak minta maaf, becak yang dipakai bapak untuk cari nafkah hilang, nahh ibu kan ada tabungan, boleh bapak ambil untuk beli becak?", si ibu sejenak diam, lantas mengatakan " Pak, itu uang milik Allah, bukan milik ibu, uang itu sudah saya niatkan untuk berhaji, dan kalau bapak butuh becak, apa tidak lebih baik bapak sewa becak orang, dan setoran seperti dulu, saat belum memiliki becak sendiri seperti dulu". Seakan disambar petir si Bapak malah menangis, terharu dengan kata2 istrinya
Sebulan kemudian seakan dipermudah uang yg dikumpulkan sang istri dengan cepat terkumpul, cukup untk memberangkatkan haji 1 orang. dan si istri meminta si Bapak untuk daftar Haji, si Bapak awalnya menolak, krn merasa itu Hak istrinya, karena yang menabung adalah istrinya. Dan si istri menyatakan bahwa uang itu memang dia niatkan utnuk suaminya yg berangkat haji, krn bagaimanapun juga nafkah itu semua dr sang suami.
Nahhh seteleh semua urusan beres utnuk urusan daftar haji, dan tahun berikutnya si suami ditakdirkan berangkat. Saat ketua regu rombongan haji mengantar tas koper haji, cukup kesulitan, krn rumah mereka cukup mausk kedalam ujung gang. seharusnya setiap anggota ambil tas sendiri2, krn ketau regu rombongan haji itu tahu bapak satu itu tiap berangkat dan pulang dengan jalan kaki, maka terlintas pikiran beliau untuk mengantar tas tersebut kerumahnya, dengan modal alamat. saat tanya ke tetangga kanan kiri dengan emmbawa tas koper haji tentu menarik warga setempat,
KR :"Rumah Pak Hadi dimana? saya mau antar tas kper hajianya"
TT1 : dengan enteng tetangganya menjawab "hadi siapa pak?
KR : Hadi yang akan beranbg kat Haji
TT1 : Wah ada nama hadi, tapi itu tukang becak, g mungkin berangkat haji (sambil mikir2 nama "hadi" ditetangganya
KR : melanjutkan perjalanan tanya lagi " Rumah pak hadi mana?"
TT2 : oeh disebelah ini Pak, tapi pak hadi tidak akan berangkat haji, tapi coba saya panggil dulu ya pak, kalia saja hadi kenal dengan hadi yang bapak maksud
KR : iya
TT2 : had, ada yang cari kamu, sambil teriak2, katanya kamu yang akan berangkat haji
Hadi: iya saya memang akan berangkat haji
TT2 : walang ngunu yo g cerito2 hadddd
Hadi: malu saya mau cerita2
TT2 : gpp had, aq lak seneng toh, iso gawe contoh tonggo2

Akhirnya Pak Hadi 2004 melaksanakan ibadah hajinya, dan Insya Allah tahun 2013 istrinya yang berangkat haji, mereka berdua dikaruniai 2 anak, satunya sdh menikah, dan sebelumnya kuliah sambil mondok di jateng, satunya lagi sedang kuliah di IKIP Pasuruan...

Demikian cerita ini, semoga ada hikmahnya, dan dapat memotivasi kita
sesuatu yang memang kita niati, Insya Allah dipermudah oleh Allah
hukum menunaikan haji memang bagi yang "mampu"
tapi sekali lagi, makna mampu hanya kita yang bisa ukur
semakin banyak kita rasa syukur kita, semakin kita merasa mampu
dan jika Pak Hadi yang berprofesi sebagai tukang becak, dengan kedua anaknya saja merasa mampu untuk melaksanakan haji
Seharusnya saya yang masih single, belum ada tanggungan apa-apa, dan memiliki penghasilan, harus lebih bisa untuk menyisihkan untuk ibadah yang satu itu, tentu tidak melalaikan bersedekah...
Amien

sepulang pak H.hadi dan bu hadi dari rumah, ayah dan ummi saya, memberi wejangan macem2... Ayah, ummi, kamu juga harus banyak belajar dr cerita yg dialami bapak ibu tadi.... :)

8 komentar:

eksak mengatakan...

Menyentuh dan penuh inspirasi! :) tiap ane mampir ke blog lely, ane slalu bwa pulang sgudang hikmah. Makasih buat nice article-nya! Slamet jg buat ibu bapak lely yg tlah menunaikan ibadah haji. :) lely kapan?

lely mengatakan...

hehehe....
bisa saja, jangan berlebihan, nanti membesar ini kepala saya..
Insya Allah, mohon doanya, semoga bisa disegerakan :)

latif mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
latif mengatakan...

Super....super....
Mario...
Subhanallh... Tukang Becak...
Insyallh mBak tukang instal komputer tahun depan.. AMin2..

yg saya tanyakan!!!! (serius)
punya 2 anak, satu uda menikah dan satunya lgi kulia di ikip.
yang kulia di IKIP iku cwek apa cwok?
Jenenge sopo,lek onok No, HPne pisan... bil khoir...afwan.. alhmdllh sesuatu.. ^^V

Anonim mengatakan...

Dicontoh trus diamalkan tentunya akan sangat bermakna juga bagi diri kita.... jangan cuma jadikan cerita lalu dalam ingatan kita atuhh dhek... okey...(*_^)

lely mengatakan...

@latif : amin Ya Rabb, sepertinya cowok tif :P, aq ndak tanya nama, piye toh sampean iki
@Anonim : Insya Allah, mksh ya... ora ono jenenge :D

Anonim mengatakan...

wahh.. Bapak becaknya.. :D saluutt

lely mengatakan...

@tuaffi : yupsss... patut jd contoh :)