Kamis, 04 April 2013

Belajar

Kemarin sore saat saya tengah asyik bersama santri-santri TPQ ada kejadian yang membuat saya banyak belajar dari mereka. Ada salah satu santri bernama Naila usia sekitar 4 tahun, dan Raya usia sekitar 6 tahun, setelah naila menulis di bukunya tentang Asmaul Husna, dia lanjut membaca iqro'nya ke saya, dengan pertanyaan yang khas dia sampaikan, "bu lely, kalo Naila hari ini lancar, besok naila boleh naik ke halaman berikutnya tidak? truss buku Naila nanti dikasih bintang ya kalau Naila bacanya lancar", saya mengangguk sambil jawab, "nggih, nanti kalau lancar bacanya besok boleh naik ke halaman berikutnya, dan sama bu lely nanti buku Naila dikasih bintang (padahal gambar bintang saya jelek, seadanya :D)" tapi itulah anak-anak reward sekecil apapun, sangat memberikan semangat dan bernilai bagi mereka, tanpa melihat dari nilai, dan harga :)

Naila selesai membaca didepan saya dengan lancar, saya sampaikan "hebat, Naila pinter, dibaca lagi ya, biar tambah lancar" dia senyum-senyum saya sampaikan seperti itu dan tak lupa saya penuhi semua yang saya ucapkan tadi. Dilanjutkan dia ulang-ulang yang sudah dibaca tadi sampai 3 kali (ini aturan yang saya tetapkan sebelum mereka boleh bermain-main, coret-coret papan, atau mulai miminta sesuatu ke saya yang terkadang cukup unik). Singkat cerita lanjut giliran Raya untuk membaca iqro'nya didepan saya, Naila dan Raya sama-sama sampai di iqro' 2, hanya halaman Naila 10 halaman lebih jauh dari Raya, sesampai di 2 baris paling bawah, Raya merasa kesulitan dengan yang dibaca, sesekali dia nampak berfikir lama untuk mengingat huruf hijaiyah yang dia baca, dan Naila yang sudah selesai mengulang 3x bacaannya, dia duduk dibelakang Raya, sambil sesekali ikut membetulkan ketika Raya salah membaca huruf hijaiyah, atau salah dalam pembacaan panjang pendeknya.


Seusai Raya selesai membaca didepan saya, dia bertanya, "Bu, saya baca berapa kali?" saya jawab "3 kali", dan Naila bilang "Bu, Mas Raya bacanya sama Naila ya? nanti kalu salah Naila betulkan", saya tertegun sebentar, dan saya jawab "OK, naila temani Mas Raya baca iqro'nya", tak lama kemudian saya liat mereka sudah sibuk membaca bersama-sama, sesekali Naila betulkan bacaan Raya, dan Raya pun senang karena ada temannya membaca, biasanya Raya suka ogah-ogahan kalau harus mengulang lagi karena melihat teman-temannya sudah asik bermain, menggambar dipapan, bikin pesawat, kejar-kejaran, atau bahkan berebut untuk duduk dipangkuan saya :))



Dari cerita itu saya belajar beberapa hal
1. Belajar memang bisa dari siapa saja, walau ia jauuuh lebih muda
2. Reward tidak harus bernilai secara komersial
3. Sering-sering memberikan reward itu penting, bisa berupa ucapan, kamu hebat, keren kamu disiplin, atau berupa tindakan, dan minimalkan untuk memberikan pujian dari segi fisik, itu akan melatih dia, agar tidak mudah menilai orang lain dari segi fisik.

Selamat Belajar, long life education, dan saya jadi ingat ucapan sahabat FB saya Mbak Wahyu Triahsanti lebih baik kita selalu dalam keadaan berusaha/belajar daripada diam berangan-angan. Ingat lagi semangatnya teman-teman saya diusia yang dikatakan cukup dewasa, dan baru memulai belajar hal baru. Sayapun ingin senantiasa dalam keadaan belajar, apapun yang saya pelajari dan membuat diri saya menjadi lebih baik dari sebelumnya.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

keren bu...